Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Industri gim (game) merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi besar. Lembaga riset IBISWorld pada tahun 2020 mencatat, ketika wabah virus corona merebak, pengeluaran masyarakat global terhadap gim telah mencapai angka USD205 miliar (Rp3.198 triliun). Pada 2022, mengutip data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global pada 2022 sudah sebesar USD249,55 miliar (Rp3.892,98 triliun).

Angka tersebut tumbuh 12,9 persen menjadi USD281,77 miliar (Rp4.395,61 triliun) pada 2023 dan diprediksi untuk terus meningkat hingga USD665,77 miliar (Rp10.386 triliun) di 2030 nanti. Industri ini di banyak negara telah berkembang sangat pesat. Lihat saja bagaimana 3 dari 13 perusahaan terbesar di Polandia ditempati oleh pengembang gim. Mereka sejajar dengan raksasa perminyakan dan perbankan negara di timur Eropa ini. 

Selain itu, 96 persen penghasilan industri gim berasal dari ekspor dan membuka 9.700 lapangan kerja. Itu baru yang produksi, belum termasuk pemasaran, manajemen, dan belum lain-lain. Situasi hampir mirip juga terjadi di Korea Selatan (Korsel) ketika industri gim mereka mampu mendulang cuan hampir USD20 miliar (Rp468 triliun) per tahun.

Hanya 2 persen dari penggemar gim (gamer) di Korsel yang bermain gim buatan asing. Sisanya memainkan gim lokal sehingga mampu menciptakan 90.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat negara tersebut. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Melansir data lembaga riset gim global asal Belanda, Newzoo, mereka memprediksi pertumbuhan penerimaan Indonesia dari gim sebesar USD1,74 miliar (Rp27,14 triliun) pada 2021.

Jika memakai data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021. Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen). 

Angka tersebut diperkirakan dapat melonjak menjadi USD2,5 miliar (Rp39 triliun) pada 2025 nanti. Newzoo sendiri menempatkan Indonesia pada posisi ke-16 dunia dari sisi penerimaan terhadap industri gim. Menurut Asosiasi Game Indonesia (AGI), tak sulit untuk mengejar target tersebut lantaran tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun untuk industri gim nasional memakai skala Compound Annual Growth Rate (CAGR) bisa sebesar 51 persen.

Indonesia merupakan kekuatan tersendiri dalam industri gim khususnya di kawasan Asia Tenggara. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2021 lalu mengungkapkan, jumlah gamer di tanah air sudah menyentuh angka 174,1 juta orang. Diperkirakan, pada 2025 nanti dapat bertumbuh hingga 192,1 juta orang atau 43 persen dari populasi gamer di Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan "Peta Ekosistem Industri Gim Indonesia 2021" yang diterbitkan Kominfo bekerja sama dengan Niko Partners disebutkan bahwa setiap gamer rata-rata bermain 11 jam per minggu melalui telepon seluler (ponsel) pintar. Peraturan Menteri Kominfo nomor 11 tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif turut diterbitkan mengenai kebijakan batasan usia untuk gim dalam bentuk Indonesia Game Rating System (IGRS).

Indonesia secara intensif rutin memproduksi konten-konten gim. Menurut Virtual SEA, hingga Januari 2024 lalu Indonesia menyumbang 256 gim di platform Steam, terbanyak di Asia Tenggara. Kreativitas pengembang gim lokal juga terlihat pada gelaran gim internasional, Global Game Jam yang diadakan Kemenparekraf di 10 kota pada 22--28 Januari 2024 lalu. Sebanyak 633 peserta ditantang dalam waktu 48 jam untuk menciptakan gim bertema Make Me Laugh. Para peserta mampu menghasilkan 126 karya gim.

Melihat potensi besar di industri gim tersebut, pada 12 Februari 2024 lalu, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden nomor 19 tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional. Presiden menunjuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

Terbitnya Perpres ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi industri gim dalam negeri. Pemerintah juga ingin mendorong terjadinya sinergi agar industri gim nasional makin berkembang. Salah satu caranya adalah melakukan percepatan pengembangan industri gim dalam negeri.

Halaman : 1