Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional

SHARE

Istimewa


Dikuasai Asing

Ketua AGI, Cipto Adiguno menyebutkan, bertumbuhnya industri gim di tanah air ditunjang oleh tiga faktor meliputi membaiknya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita di masyarakat yang mendorong mereka untuk membelanjakan uang membeli gim. "Setiap tahun, masyarakat Indonesia menghabiskan Rp25 triliun-Rp30 triliun untuk industri gim," ujarnya dikutip Antara.

Faktor lainnya adalah makin bertambahnya jumlah pemakai ponsel pintar dan membaiknya penetrasi internet di tanah air. Kendati demikian, di sisi lain sebanyak 99,5 persen gim yang dimainkan para penggemar di tanah air justru produk asing. "Artinya, sebanyak 99,5 persen dari uang Rp25 triliun itu justru lari ke luar negeri," kata Cipto.

Berdasarkan data IGRS hingga 2022, tercatat sudah ada 85 pengembang gim nasional. Menariknya, karakteristik dari gim-gim besutan pelaku industri gim lokal ternyata disukai oleh gamer mancanegara. Cipto mencontohkan gim Lokapala besutan Anantarupa Studios yang mengenalkan nilai-nilai kepemimpinan raja-raja Nusantara di puncak kejayaannya pada 1.200 tahun lampau.

Atau gim sejarah seperti Diponegero Tower DefenseBambu RuncingMerah Putih: Belajar Sejarah Indonesia Merdeka yang diproduksi Kominfo. Dengan karakteristik unik tersebut, ternyata penggemar gim besutan anak bangsa cukup setia sehingga dapat meningkatkan bisnis para pelaku industri gim asal Indonesia. 

Senada dengan Cipto, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyebut, pengembang lokal baru berkontribusi 2 persen terhadap ekosistem gim nasional. Oleh sebab itu, sejak 2019 Kominfo bersama AGI menghadirkan Indonesia Games Developer Exchange (IGDX) untuk menumbuhkan lebih banyak talenta pengembang gim di tanah air.

"Salah satu dukungan Kementerian Kominfo melalui program Indonesia Game Developers Exchange (IGDX). Peserta IGDX nantinya bisa mengikuti program mentoring, ikut matchmaking bisnis, melakukan rekrutmen talenta gim potensial, hingga bertukar informasi di antara pelaku industri gim yang lain," jelas Semuel.

IGDX memfasilitasi kegiatan pengembangan gim nasional seperti IGDX AcademyIGDX CareerIGDX Business, dan IGDX Conference. Acara ini memakan waktu sekitar 5 bulan. Sehingga pendalaman materi untuk pengembang-pengembang gim bisa optimal. 

Pada pelaksanaan di 2023 lalu, sebanyak 60 usaha rintisan (startup) gim lokal berkolaborasi dengan 150 pengembang gim ternama. Mereka berhasil menciptakan 40 gim berstandar global dan 10 di antaranya terpilih sebagai gim terbaik dan siap bersaing di tingkat dunia.

Kemenparekraf dan platform Google Play pada 28 Februari 2024 menggelar pelatihan pengembangan gim, desain gim dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D), serta pemrograman untuk mendukung pengembangan talenta industri gim. Program pelatihan bertajuk Google Play x Unity Game Developer Training selama 6 bulan diikuti oleh 500 peserta. Lulusannya diberikan sertifikat tingkat pemula dan profesional oleh pemerintah.

Halaman : 1