PM Yair Lapid akan Tekan Prancis untuk Lebih Keras Hadapi Iran

SHARE

istimewa


Israel bukan peserta dalam negosiasi nuklir. Tetapi negara-negara Barat telah memperhatikan kekhawatiran Israel atas musuh bebuyutannya dan khawatir Iran akan mengambil tindakan militer pendahuluan jika menganggap diplomasi sebagai jalan buntu.

Sejak AS hengkang dari kesepakatan, Iran sendiri telah melanggar kesepakatan itu, meningkatkan proyek nuklir dengan potensi pembuatan bom meskipun menyangkal memiliki rencana seperti itu. Kemajuan teknisnya terus berjalan sementara negosiasi nuklir sejauh ini tidak membuahkan hasil.

"Kami ingin mengakhiri pembicaraan tanpa ujung ini," kata pejabat senior Israel, seraya menyerukan "tekanan terkoordinasi" pada Iran dan menawarkan bantuan "merancang kerangka kerja yang tepat" untuk itu.

Israel secara nyata saling berhadapan dengan Iran di Lebanon, rumah bagi Hizbullah. Pejabat senior Israel, menyinggung penembakan pada Sabtu, menuduh kelompok itu "bermain api".

Pejabat tersebut menolak untuk menguraikan peringatan "bermain api" itu, tetapi mengatakan Lapid akan berbagi dengan Macron "materi baru yang menjelaskan bagaimana Hizbullah membahayakan Lebanon".

Hizbullah dan Israel berperang melintasi perbatasan Lebanon pada 2006 tetapi telah berada dalam kebuntuan yang sebagian besar tak berubah sejak itu.

Anjungan Karish dekat pantai Lebanon akan menghasilkan gas tidak hanya untuk Israel, tetapi juga untuk Uni Eropa, kata pejabat itu, memanfaatkan upaya negara-negara Uni Eropa untuk menggantikan Rusia sebagai pemasok energi sejak menginvasi Ukraina.
 

Halaman : 1