Hendri Septa Nyatakan Padang Darurat Kejahatan Seksual pada Anak

SHARE

Wali Kota Padang, Hendri Septa


Ibu-ibu diharapkan perannya, berkoordinasi dengan ormas dan lainnya yang berada di kecamatan, katanya.

Ia juga menceritakan sejumlah kejahatan seksual yang dialami warganya. Mereka yang menjadi korban pada umumnya tidak mau mengakui peristiwa yang menimpa dirinya. Termasuk mengungkap siapa pelaku. Beruntung tim dari DP3AP2KB Kota Padang mampu menelisik kasus tersebut.

"Korban banyak diam. Karena predator pada umumnya orang terdekatnya. Seperti ayah kandung atau ayah tiri, paman, dan lainnya. Mereka yang jadi korban takut mengadu, merasa terancam keselamatannya," katanya.

Ia juga mengajak seluruh pihak dan elemen masyarakat untuk bekerjasama dan berkolaborasi mengatasi kejahatan seksual. Menurutnya, apabila masyarakat bergerak secara masif, predator seksual akan merasa takut.

"Jika anak kita sudah dirusak, akan mempengaruhi keluarga kita dan orang lain, karena itu kita Pemko Padang bertekad melindungi anak kemenakan dari kejahatan," katanya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Padang membentuk relawan perlindungan anak pada 104 kelurahan sebagai upaya melakukan deteksi dini kekerasan terhadap anak dalam rangka mewujudkan Padang menuju kota layak anak.

"Selama ini kekerasan terhadap anak kerap terlambat diketahui, sehingga sudah berlangsung berbulan-bulan menyebabkan anak lama mengalami penderitaan. Oleh sebab itu kami menggagas program deteksi dini," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang Editiawarman.

Halaman : 1