Pemprov Papua Barat Dukung Investasi Asing Masuk di Kabupaten Sorong

SHARE

Istimewa


Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Papua Barat juga diminta menggelar kegiatan di berbagai daerah seperti di wilayah Sorong Raya, Fakfak, Kaimana maupun di wilayah Manokwari Raya.

"Semua OPD kita ajak turun ke daerah-daerah. Bicarakan semua hal di sana dengan mengundang para tokoh masyarakat, kita lakukan cek dan ricek semua hal, baru kita susun program yang tepat untuk menyentuh masyarakat kita yang ada di daerah," tutur purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu," jelasnya.

Baru-baru ini Presiden Direktur Great United Petroleum Holding Co.Ltd menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Malamoi Otom Wobok milik Pemkab Sorong dan PT Sino Consultans Investman Indonesia (konsultan utama perusahaan asal Tiongkok).

Perusahaan asal Tiongkok itu rencananya akan menggelontorkan investasi awal sebesar 50 juta Dollar AS atau sekitar Rp725 miliar dari total investasi secara keseluruhan sekitar Rp79 triliun.

Perusahaan asal Tiongkok itu rencananya akan masuk ke beberapa sektor seperti pengelolaan pelabuhan, smelter dan pabrik baterai.

Adapun Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Sorong dibangun sejak 2016 dan menjadi salah satu proyek strategis nasional.

Kegiatan utama yang dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Sorong itu hingga kini diantaranya yaitu industri pengolahan nikel, industri pengolahan kelapa sawit, industri hasil hutan dan perkebunan sagu, serta logistik.

Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Sorong menargetkan hingga 2025 total investasi yang masuk ke kawasan itu mencapai Rp32,2 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.024 orang.

Halaman : 1