25 Petugas KPPS di Sumatera Selatan Meninggal Dunia

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG.COM -  Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan,  Kelly Mariana mengungkapkan berdasarkan laporan hingga hari ini, petugas KPPS yang meninggal dunia terus bertambah. Pada hari ini terhitung yang meninggal sebanyak 25 orang.

"Informasi yang masuk ke KPU Sumsel jumlahnya 25 orang, informasi terakhir tiga orang masing-masing ketua dan anggota KPPS dari Kota Lubuklinggau serta Kabupaten Ogan Ilir," ujarnya, Selasa (7/5).

Kelly mengatakan sebagian besar petugas yang meninggal disebabkan karena kelelahan setelah menjalankan tugas. Ini bisa disebabkan karena faktor usia  sehingga merasa lelah saat melakukan  proses penghitungan suara di tingkat TPS yang cukup menguras stamina serta tidak boleh dijeda.

"Namun untuk Yanto asal Muba meninggal akibat ditabrak babi sepulang mengantar logistik pemilu. Sedangkan Ganjar asal Banyuasin meninggal akibat kecelakaan kapal cepat satu hari sebelum pencoblosan," imbuhnya. 

KPU Sumsel akan mengumpulkan para ahli waris petugas KPPS yang meninggal selama Pemilu 2019 untuk menyerahkan santunan sebagai tanda penghormatan. "Kami akan undang ahli warisnya 15 Mei 2019, sebelumnya KPU Kabupaten/kota setempat telah memberi santunan, mereka juga akan menerima santunan dari Pemprov Sumsel yang kami usulkan ke gubernur," jelasnya.

Ke-25 petugas KPPS tersebut didata oleh KPU Sumsel guna menerima santunan dari KPU RI sebesar Rp36 juta sesuai edaran Kementerian Keuangan. Saat ini pihaknya tengah menunggu petunjuk teknis dari KPU RI. Selain itu masih ada laporan petugas yang sakit dan dirawat, namun jumlahnya terus berkurang seiring sudah selesainya proses rekapitulasi tingkat kabupaten/kota.