Senator Jawa Barat: Hidupkan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

SHARE

Anggota DPD RI, H. Asep Hidayat pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Yayasan Daarun Nizham Cintaraja, Kec. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 5 Mei 2024.


CARAPANDANG - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Asep Hidayat, S.Ag menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Yayasan Daarun Nizham Cintaraja, Kec. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu 5 Mei 2024.

Selain Asep Hidayat, kegiatan yang dihadiri oleh santri dan pelajar dari Kabupaten Tasikmalaya ini menghadirkan dua narasumber lain,  yakni Pimpinan Ponpes Bantargedang, KH. Achep Noor Mubarok, Lc dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH. Muhammad Aminudin, M.Ag.

Kepada peserta, Senator dapil Jawa Barat ini mengingatkan untuk senantiasa mewaspadai ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional. Sebab, ancaman tersebut tidak hanya datang dari luar negeri  tapi juga dari dalam negeri.

Misalnya ancaman dalam bidang ideologi, menurutnya ini ancaman yang perlu diwaspadai sebab ini berkaitan dengan ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila.  Pancasila sebagai ideologi harus dijaga kemurniaan nilai-nilainya. Maka itu dia mengajak kepada seluruh anak bangsa agar  tidak hanya menghafalnya, akan tetapi juga harus benar-benar menjalankan atau mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Paham-paham radikal dan ekstremis ada di tengah-tengah kita. Untuk bisa melawannya maka kita sebagai anak bangsa harus secara kaffah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Dia mengingatkan, bahwa sejarah telah mencatat bahwa upaya mengubah idelogi Pancasila sudah pernah terjadi, dia menyebutkan misalnya terjadi pemberontakan G-30S PKI, yang ingin mengubah dari Pancasila menjadi ideologi Komunis. Ini cukup menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ancaman terhadap ideologi bangsa ini nyata dan ada.

“Mari kita bersama-sama menjaga Pancasila dari ancaman-ancaman yang datang dari dalam atau pun luar. Dan hidupkan Pancasila dalam tindakan dan prilaku kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan terlebih kepada pemegang kekuasaaan di negeri ini untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk kebijakan-kebijakan. Sehingga akan terwujud keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadailan inilah yang akan mempersatukan kita,” katanya.

Pada kesemptan yang sama Pimpinan Ponpes Bantargedang, KH. Achep Noor Mubarok, Lc menetakankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, inilah yang menjadi modal sosial yang sangat berharga yang akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat.

“Menjaga persatuan merupakan perintah Allah Swt. Maka jika kita bersatu maka kita telah patuh terhadap perintahNya,” ujarnya.

Maka itu dibutukan rasa saling menghargai, menghormati dan memahami perbedaan. Sikap ini harus dijaga,  sebab Indonesia merupakan bangsa yang beragam baik suku, ras dan agama.

“Toleransi menjadi kuncinya. Sebab ditengah kondisi masyarakat yang beragam ini jika  masing-masing merasa paling benar dan paling kuat maka akan sangat sulit terwujud persatuan itu. NKRI sampai saat ini berdiri kokoh karena masyarakatnya memiliki sikap toleransi yang kuat,” katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Tasikmalaya, KH. Muhammad Aminudin, M.Ag berpesan kepada para pelajar dan santri untuk senantiasa memperkuat rasa cinta terhadap Tanah Air. Cinta terhadap negara bisa diwujudkan dengan semangat yang gigih dalam menggali ilmu pengetahuan.

Menurutnya dengan lahirnya anak-anak bangsa yang mencintai ilmu, maka akan mengubah wajah Indonesia menjadi lebih cerah. Sebab, Indonesia akan diisi oleh para putra bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sehingga siap dalam menghadapi persaingan dan tantangan zaman di masa depan.