BPOM Dorong Industri Farmasi Jadikan Riset untuk Pengembangan Bisnis

SHARE

istimewa


Forum kali ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan lintas sektor terkait, di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perwakilan dari institusi pendidikan, industri farmasi, dan asosiasi.

Dalam agenda itu BPOM memperkenalkan beberapa inovasi pelayanan publik, di antaranya Webchat NEW-Aero untuk meningkatkan kemudahan pendaftar melakukan konsultasi terkait dengan permasalahan seputar registrasi obat.

Selain itu, Subsite SISOBAT untuk menyajikan informasi terkini mengenai aturan obat, produk yang dihasilkan Direktorat Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif (ONPZZA), masukan terkait dengan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK).

SMART CDOB untuk percepatan penerbitan sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Subsite KLIK CPOB untuk meningkatkan kemudahan bagi peneliti mengajukan permohonan asistensi regulatori CPOB fasilitas pengembangan obat inovasi.

BPOM juga meluncurkan produk publikasi terkait dengan obat, yaitu buku bertajuk Cerdas Cegah Obat dan Vaksin COVID-19 Ilegal atau Palsu dan Menjaga Integritas Rantai Suplai Vaksin COVID-19 di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian.

Selain itu, dilakukan penyerahan secara resmi sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk fasilitas ke hulu dan hilir produksi vaksin inaktivasi yang telah memenuhi persyaratan CPOB.

“Dengan adanya rangkaian kegiatan pada hari ini, saya berharap agar para peneliti dan mitra industri farmasi memiliki pemahaman terkait pemenuhan standar dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penelitian dan pengembangan obat," katanya.

 

Halaman : 1