BPOM Dorong Setiap Daerah Kembangkan Kosmetik Tematik

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Dit. Standardisasi OTSKK) mendorong daerah-daerah untuk mengembangkan kosmetik tematik berbahan dasar dari sumber daya alam khas setempat.

“Saat ini kami sedang mendorong masing-masing daerah untuk punya kosmetik tematik. Contohnya di Banjarmasin sudah ada bedak dingin, di Bali sudah agak 'ngetren' lulur dan spa. Nah, ini kami coba untuk dorong daerah-daerah itu,” kata Direktur Standardisasi OTSKK Rachmi Setyorini dalam acara "Advance Training Duta" program BPOM yang diikuti secara virtual, Kamis.

Rachmi menjelaskan bahwa istilah ‘kosmetik tematik’ memang belum familiar di kalangan umum. Jika diringkas, istilah ini merujuk pada kosmetik ikonik dari daerah yang bersifat heritage dan menggunakan bahan alam yang ada pada daerah tersebut.

“Tidak perlu susah-susah, di daerah itu adanya apa. Misalnya, sabun dengan aroma khas tanaman di situ apa, misalnya yang banyak cengkih, maka bikin lah sabun aroma cengkeh. Itu nanti bisa sebagai suvenir atau oleh-oleh, kemudian bisa dibuat lagi produk kosmetik lainnya yang menggunakan aroma cengkih,” katanya.

Ia mengatakan bahwa keanekaragaman budaya Indonesia dalam bentuk kosmetika telah dikenal di beberapa daerah, seperti kosmetika Bali (lulur dan spa), kosmetika Jawa (perawatan keraton), kosmetika Banjarmasin (bedak dingin), serta kosmetika Lombok (berbahan dari laut).

“Generasi muda penting untuk mengembangkan kosmetika tematik karena merupakan kekayaan budaya bangsa. Identitas bangsa Indonesia yang sudah mendunia ada batik dan jamu, sekarang kosmetik kita bagaimana agar itu bisa menjadi kekayaan budaya bangsa,” kata Rachmi.
 

Halaman : 1