Bupati Pohuwato Tinjau Pembangunan Perusahaan Pembenuran Bandeng di Pohuwato

SHARE

istimewa


Liputan: Hamid Toliu

CARAPANDANG[POHUWATO] -Satu lagi perusahaan ternama berada di pohuwato yang saat ini sementara perampungan bangunan yang berada di Desa Duwewulo Kecamatan Popayato Barat. Perusahaan yang bergerak dibidang pembenuran bandeng ditinjau langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Anggota DPRD Pohuwato, Wawan Hatama, Minggu, (20/11/2022). 

Diterima Direktur Utama PT. KIMCI JAYA BERSAUDARA, Nico, sekaligus pemilik saham, bupati mengakui bahwa kehadiran perusahaan ini nantinya akan mempermudah para penambak untuk mendapatkan  bibit dari ikan bandeng itu sendiri. Karena di perusahaan ini pembenuran akan di produksi sendiri sampai jenis nener sekalipun.

Bahkan kebutuhan nener diakui akan bisa di ekspor karena produksi yang bisa melebihi kebutuhan dari warga penambak tersebut. “Ia, nantinya pohuwato akan mengekspor ke luar negeri seperti kebutuhan dari Negara Taiwan dan Filipina itu sendiri”,kata Saipul.

Kehadiran dari perusahaan ini selain akan membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran karena akan merekrut tenaga kerja, juga manfaat lain akan memanfaatkan pelabuhan bumbulan yang ada di paguat untuk mengirim hasil produksi.

“Belum lagi kehadiran bandara pohuwato kedepan akan memudahkan perusahaan ini untuk mengekspor. Insyaallah rencana di awal tahun 2023 atau bulan Januari perusahaan ini action tidak meleset, itupun tergantung cepatnya pembangunan dari perusahaan tersebut terutama untuk pembekuan yang sementara di pacu”,ungkap Bupati Saipul.

Sementara itu Dirut PT. KIMCI JAYA BERSAUDARA, Nico menambahkan bahwa kapasitas kultoriknya sekitar 500 ton, tapi dengan kapasitas sirkulasi bisa sampai seribu ton untuk pembenuran ini. Pada Januari nanti bila tidak meleset perusahan ini akan memulai pembenuran yang diawali dari indukan yang akan menghasilkan telur kemudian menjadi nener.

“Kalau disini akan dibuat sendiri dari indukan, telur, sampai nener yang kemudian didistribusi ke penambak. Kalau kelebihan nener kita bisa ekspor ke Taiwan dan Filipina karena disana sangat butuh nener”,jelasnya.

Menurut Nico, kedepan penambak di pohuwato tidak perlu lagi memesan benur dari luar daerah, karena pohuwato sendiri sudah bisa menghasilkan. Apalagi kami sudah kerjasama dan menghadirkan tenaga ahli dari luar. Bahkan menurutnya tenaga ahli tersebut yang juga pelaku pengindukan dengan lahan peneneran seluas 20 hektar mampu memenuhi kebutuhan petambak seluas 20 s/d 30 ribu hektare bahkan lebih.

“Jadi kalau sudah pembenuran disini (pohuwato) tentu bisa lebih murah dan tingkat keberhasilan lebih tinggi karena benur tidak terlalu lama di perjalanan, apalagi kekurangan oksigen saat pengiriman yang lambat sampai ke tangan penambak. Kelebihan dari bibit ini sudah pasti pohuwato akan mengekspor ke luar negeri”,Jelas Nico.

Ditambahkannya, untuk tenaga kerja lokal sudah pasti besar yang akan direkrut terutama di pabrik nener yang butuh ratusan tenaga kerja. Tapi keseluruhan investasi kita di pohuwato kedepannya bisa menyerap tenaga kerja sekitar 1.000 orang