Coklit Data Pemilih jadi Simbol Pemilu 2024 tetap Berjalan

SHARE

Istimewa


Hasyim menegaskan,  tujuan dilakukan coklit adalah untuk mencocokkan secara faktual data yang sudah ada di dalam data pemilih sementara, dengan nama-nama orang yang terdaftar di data pemilih.

“Apakah penulisan nama, Nomor Induk Kependudukan, domisili sudah sesuai dengan alokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS)-nya. Sehingga pada hari ini tadi coklit dengan Bapak Joko Widodo dan Bu Iriana dalam rangka untuk memastikan nama beliau berdua sudah ada di data pemilih, dan mencocokkan apakah nama alamat dan alokasi TPS-nya sudah sesuai,” katanya.

Pada kesempatan itu, Hasyim yang hadir didampingi Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos, juga menyampaikan bahwa data yang digunakan sebagai dasar untuk pemutakhiran data pemilih saat ini tercatat sejumlah 204.559.713 pemilih.

Selain itu, KPU tengah mengajukan proses banding terhadap putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memutuskan dilakukannya penundaan tahapan pemilu 2024.

Menurut  Betty, selama proses banding, proses pemilu tetap berjalan.

Halaman : 1