CARAPANDANG - Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Utara Deddy Sitorus menanggapi terkait siapa yang kelak ditunjuk Presiden sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Deddy menyarankan agar Kepala Otorita IKN sebaiknya bisa mengakomodir orang asli Kalimantan. Menurutnya ini penting mengingat, orang asli Kalimantan juga memiliki potensi yang layak.
“Tetapi jika ditanya apakah perlu orang Kalimantan asli dalam kepengurusan itu, menurut saya harus,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/1).
Dengan begitu, lanjutnya, Badan Otorita tersebut akan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan, aspirasi dan nuansa kebudayaan Kalimantan serta komunikasi dengan masyarakat lebih mudah dilakukan.
Kendati demikian tambah Deddy, keputusan tentang siapa kepala Otorita itu juga sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden. Terkait Siapa yang akan ditunjuk tentu akan melalui proses pendalaman terhadap berbagai aspek, terutama kompetensi, kredibilitas, rekam jejak, leadership, management, pengalaman mengelola organisasi yang kompleks dan penuh tekanan.
“Jadi kualitas pribadi baik skill maupun knowledge tentulah mutlak. Disamping itu tentu pula yang bersangkutan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu membangun sinergi dengan semua stakeholder, ” imbuh Politisi PDIP ini.
Artinya untuk penentuan siapa yang menjadi ketua IKN tentu harus memperhatikan syarat-syarat mendasar itu, bukan melihat asal usulnya. Apakah harus orang Kalimantan Asli, tentu tidak, karena semua warga negara berhak mendapat penugasan itu.
"Apakah ada orang Kalimantan Asli yang mampu, menurut saya tentu saja ada tetapi itu tentu harus melalui proses yg sama dengan kandidat lainnya." ujarnya.
Menurutnya, ada banyak orang yang punya kompetensi untuk itu, sebut saja A Teras Narang (eks Gubernur Kalimantan Tengah) dan Kornelis (eks Gubernur Kalimantan Barat).
Figur ini tentunya layak dipertimbangkan. Atau misalnya sosok Marthin Billa yang dua periode jadi Bupati dan sekarang menjadi Anggota DPD RI dari Kalimantan Utara dan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN). “Menurut saya figur Marthen Billa juga sangat layak untuk diperhitungkan, ” pungkasnya.
Deddy menyarankan agar Kepala Otorita IKN sebaiknya bisa mengakomodir orang asli Kalimantan. Menurutnya ini penting mengingat, orang asli Kalimantan juga memiliki potensi yang layak.
“Tetapi jika ditanya apakah perlu orang Kalimantan asli dalam kepengurusan itu, menurut saya harus,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/1).
Dengan begitu, lanjutnya, Badan Otorita tersebut akan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan, aspirasi dan nuansa kebudayaan Kalimantan serta komunikasi dengan masyarakat lebih mudah dilakukan.
Kendati demikian tambah Deddy, keputusan tentang siapa kepala Otorita itu juga sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden. Terkait Siapa yang akan ditunjuk tentu akan melalui proses pendalaman terhadap berbagai aspek, terutama kompetensi, kredibilitas, rekam jejak, leadership, management, pengalaman mengelola organisasi yang kompleks dan penuh tekanan.
“Jadi kualitas pribadi baik skill maupun knowledge tentulah mutlak. Disamping itu tentu pula yang bersangkutan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu membangun sinergi dengan semua stakeholder, ” imbuh Politisi PDIP ini.
Artinya untuk penentuan siapa yang menjadi ketua IKN tentu harus memperhatikan syarat-syarat mendasar itu, bukan melihat asal usulnya. Apakah harus orang Kalimantan Asli, tentu tidak, karena semua warga negara berhak mendapat penugasan itu.
"Apakah ada orang Kalimantan Asli yang mampu, menurut saya tentu saja ada tetapi itu tentu harus melalui proses yg sama dengan kandidat lainnya." ujarnya.
Menurutnya, ada banyak orang yang punya kompetensi untuk itu, sebut saja A Teras Narang (eks Gubernur Kalimantan Tengah) dan Kornelis (eks Gubernur Kalimantan Barat).
Figur ini tentunya layak dipertimbangkan. Atau misalnya sosok Marthin Billa yang dua periode jadi Bupati dan sekarang menjadi Anggota DPD RI dari Kalimantan Utara dan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN). “Menurut saya figur Marthen Billa juga sangat layak untuk diperhitungkan, ” pungkasnya.
.jpg "FPID Siap Kawal Pemerintahan Baru")
