Diorama Ekonomi Pasca Lebaran

SHARE

Edi Setiawan


CARAPANDANG - Oleh: Edi Setiawan,  Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr HAMKA (UHAMKA)

Pulang kampung menjadi tradisi tak terpisahkan sebagai Muslim perantauan. Momentum mudik menjadi diorama pemenuhan hasrat perantauan untuk bisa kembali kepada memori semasa kecil. Lebaran selalu menjadi bagian dari alat silaturahim dalam menyongsong Iedul Fitri sebagai bagian dari kebahagiaan kaum Muslim.

Das sein, lebaran tahun ini menjadi pelipur lara di antara dua tahun lalu masyarakat terjebak pandemik akut untuk tidak mudik sesuai otoritas pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk memberikan kebebasan masyakarat untuk mudik berimplikasi pada pemenuhan rohani masyarakat agar bisa berkumpul di kampung halaman.

Ada hal yang menarik dari kebijakan ini berimplikasi peningkatan data jumlah orang yang mudik dari 9,8 juta jiwa tahun 2021 meningkat menjadi 85,5 juta jiwa sesuai data dari Litbang Kemenhub di tahun 2022. Data ini akan terus naik seiring dengan keinginan masyarakat untuk bisa berkumpul dikampung halaman setelah syarat vaksin booster dipernuhi.

Das Sollen, Keputusan pemerintah mengizinkan dilakukanya mudik lebaran tahun 2022 dinilai akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pergeraan ekonomi nasional akan terus tumbuh akibat aktifitas manusia untuk melakukan mudik yang bermuara pada pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan.

Muara ini terlihat dari penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen yoy lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy. Akibat kelas masyarakat kelas menengah menahan belanja dalam dua tahun ini dan lebih memilih untuk menabung di perbankan. Efek domino yang ditimbulkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.

Halaman : 1