DPR Meminta Usut Tuntas Ledakan Granat Asap Di Monas

SHARE

Istimewa (Net)


CARAPANDANG.COM - Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, pihak Kepolisian harus mengusut tuntas kasus ledakan granat asap yang terjadi di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12) pagi.

Permintaan ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12). 

Pada sekitar sekitar pukul 07.15 WIB terjadi ledakan granat asap di Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di dalam pagar Monas seberang Kementerian Dalam Negeri. Ledakan tersebut mengakibatkan dua korban luka berat, yakni Serma Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf. Keduanya mengalami luka bakar di sekujur tubuh.

Menurut Aziz pihak Kepolisan harus bekerjasama dengan instansi lain untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Jika ini tidak terungkap secara jelas maka akan mengganggu rasa aman bagi masyarakat. 

"Kami meminta aparat kepolisian bisa menuntaskan masalah ini bekerja sama dengan instansi dan lembaga terkait untuk penegakan hukum dan penuntasan masalah yang berkaitan dengan mengganggu rasa aman masyarakat," ujarnya. 

Lebih lanjut politisi Partai Golkar ini meminta pihak kepolisian khususnya Densus 88 Antiteror segera mengusut tuntas dan mencari otak pelakunya. Dan dia pun meminta agar  pihak kepolisian mengungkap motif pelaku, apakah berkaitan dengan gerakan radikalisme yang masih harus dituntaskan.

"Apakah motif ini berkaitan dengan radikalisme yang masih harus kita tuntaskan atau tidak. Khususnya juga dalam rangka menyambut hari natal dan tahun baru," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono menyebutkan ledakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) diduga berasal dari granat asap yang ditemukan oleh anggota TNI.

"Dugaan sementara hasil temuan tim di lapangan, berasal dari granat asap," ujar Gatot dalam jumpa pers bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).

Dia menuturkan untuk sementara ini tim dari Pusat Laboratorium dan Forensik Polri menyelidiki dugaan granat asap tersebut bisa meledak tiba-tiba.