G20, Rusia Dikeluarkan atau Banyak Anggota Lewatkan Pertemuan

SHARE

Ilustrasi - Logo Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bundaran HI, Jakarta (istimewa)


CARAPANDANG - Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Barat sedang menilai apakah Rusia harus tetap di G20 setelah invasinya di Ukraina, menurut sejumlah sumber kepada kantor berita Reuters.

Setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 kemungkinan akan diveto oleh anggota-anggota G20 seperti China, India, Arab Saudi, sehingga akan mendorong sejumlah negara lain melewatkan pertemuan-pertemuan G20 tahun ini, kata mereka.

G20 adalah kelompok 20 negara dan kawasan dengan ekonomi terbesar di dunia.

Bersama kelompok yang lebih kecil G7 (AS, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang dan Inggris), G20 menjadi platform penting untuk berkoordinasi secara global dalam berbagai hal, mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang antarnegara.

Rusia sedang menghadapi berbagai sanksi internasional yang dipelopori oleh Barat, termasuk sanksi yang mengeluarkan negara itu dari sistem transaksi bank global SWIFT.

"Ada beberapa diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia menjadi bagian G20," kata seorang sumber di G7. "Jika Rusia tetap menjadi anggota, (G20) akan menjadi organisasi yang kurang bermanfaat."

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, saat ditanya apakah Presiden Joe Biden akan bertindak untuk mendorong Rusia keluar dari G20, pada Selasa mengatakan pihaknya meyakini bahwa keberadaan Rusia di institusi dan komunitas global adalah "hal yang tidak biasa".

Namun, AS berencana mendiskusikan hal itu dengan sekutunya sebelum mengumumkan keputusan, kata dia.

Halaman : 1