Harga Minyak Naik karena Pemadaman Pasokan Melebihi Kekhawatiran Resesi

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Harga minyak naik lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pemadaman pasokan di Libya dan ekspektasi penutupan di Norwegia melebihi ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi dapat mengurangi permintaan.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat 2,60 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi menetap di 111,63 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 2,67 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi ditutup di 108,43 dolar AS per barel .

Minyak WTI dan Brent masing-masing diperdagangkan sekitar 70 persen dan 77 persen dari volume sesi sebelumnya menjelang liburan 4 Juli di Amerika Serikat.

Untuk minggu ini, Brent kehilangan 1,3 persen, sementara WTI naik 0,8 persen. Untuk Juni, kedua kontrak acuan telah mengakhiri bulan lebih rendah untuk pertama kalinya sejak November.

Harga minyak naik pada Jumat (1/7/2022) meskipun rilis data industri menunjukkan aktivitas manufaktur AS bulan lalu melambat lebih dari yang diharapkan, menambah bukti bahwa ekonomi negara itu mendingin karena Federal Reserve (Fed) memperketat kebijakan moneter.

Namun pasokan minyak mentah dan bahan bakar yang rendah mendukung pasar minyak, bahkan ketika ekuitas merosot dan dolar AS, yang biasanya memiliki hubungan terbalik dengan minyak mentah naik.

"Kemampuan kompleks untuk membukukan kenaikan yang kuat hari ini dalam menghadapi kekuatan dolar AS yang signifikan dan perdagangan ekuitas yang lemah menunjukkan beberapa fokus kembali pada pasokan minyak yang ketat," kata Presiden Ritterbusch and Associates LLC, Jim Ritterbusch, dalam sebuah catatan.
 

Halaman : 1