Hasto: Waktu Negara untuk Raih Bonus Demografi Semakin Maju

SHARE

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (istimewa)


CARAPANDANG - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebutkan bila waktu negara Indonesia untuk dapat meraih bonus demografi semakin maju.

“Hari ini perbandingan antara yang usia produktif dibanding tidak produktif angkanya 41,” katanya dalam peluncuran Pemeriksaan Kesehatan 3 Bulan Pranikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Kepada Catin yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Ia mengatakan angka 41 dalam perbandingan proporsi penduduk itu berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif, dapat menanggung hidup 41 orang yang tidak produktif seperti penduduk lanjut usia (lansia).

Perbandingan itu, kata dia, semula diduga para ahli kependudukan akan tercapai oleh negara pada tahun 2025 mendatang. Namun, angka tersebut saat ini sudah teraih karena angka kelahiran total (TFR) atau jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu selama masa reproduksinya turun menjadi rata-rata 2,2.

“Ternyata proporsi itu maju karena TFR atau jumlah anak yang dilahirkan ibu sudah cepat turun rata rata 2,2 sehingga waktu bonus demografinya agak maju,” katanya.

Melihat waktu untuk meraih bonus demografi semakin maju, ia mengaku merasa cemas seandainya jumlah anak yang lahir dalam keadaan kerdil (stunting) masih tinggi sehingga angka prevalensi kekerdilan tersebut harus secepatnya diturunkan.

“Stunting harus secepatnya turun, kalau kesempatan itu sampai pada kita, untuk sejahtera sebagai bonus demografi, (kalau stuntingnya tidak turun) 'window opportunity' ini bisa lewat. Akan sulit untuk mengejar bonus demografi yang kedua, itulah kesempatan kaya kita sekarang,” katanya.

Selain angka kekerdilan yang masih berada pada angka 24,4 persen, kata dia, bonus demografi di Indonesia juga harus menghadapi tantangan di mana sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai mengalami penuaan penduduk atau "aging population".

Halaman : 1