Hizbul Wathan Jadikan Sosok Sudirman Sebagai Teladan Dalam Menguatkan Keindonesiaan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Dalam rangka membangun dan menyusun langkah-langkah taktis dan strategis untuk membangun karakter Hizbul Wathan dalam bingkai keindonesiaan,  Kwartir Pusat Hizbul Wathan (HW) dan Kwartir Wilayah HW Jawa Tengah mengadakan Seminar Nasional bertema "Penguatan Karakter Kepanduan Hizbul Wathan dalam Peran Keindonesiaan" pada hari Sabtu (6/11).

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring). Kegiatan yang bertempat di Sahid Hotel  Solo ini dihadiri oleh pengurus HW se-nasional. 

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut MoU antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah  dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Gerakan Revolusi Mental.

Ramanda Endra Widyarsono selaku Ketua Umum Kwartir Pusat HW  mengatakan, bahwa  acara ini sebagai bukti Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan memiliki kesadaran yang utuh untuk menguatkan peran  Keindonesiaan. 

"Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah contoh kader terbaik HW yang memiliki kontribusi nyata lahirnya Indonesia," katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/11).

Hal senada disampaikan oleh Koordinator Tim Kerja, Faozan Amar  yang mengajak seluruh kader HW untuk menaladani kiprah Jenderal Sudirman. 

"Pak Dirman bisa dijadikan  best practice bagaimana kita membangun rasa cinta tanah air dengan langkah nyata di lapangan di tengah ancaman ideologi transnasional yang dapat memecah belah bangsa,"pesannya.

Staf Khusus Menko PMK, Ravic Karsidi yang hadir mewakili Menko PMK pada seminar nasional tersebut mendorong kader Kapanduan HW untuk merivitalisisasi nilai-nilai HW agar adaptif dengan tantangan global.

Kegigihan Jenderal Besar Sudirman dalam mempertahankan bangsa hingga menjadi pahlawan nasional, menurut mantan Rektor UNS tersebut, harus diteladani bersama di tengah tantangan bangsa yang terus silih berganti seperti adanya revolusi industri 4.0, hingga adanya ancaman benturan peradaban.

Dalam konteks peran keindonesiaan, Muhammadiyah  maupun Hizbul Wathan menurut M. Tafsir selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, sudah menjadi kewajiban untuk membantu pemerintah,  sebagai contoh dalam menyabarkan gerakan revolusi mental "Salah satu poin Kepribadian Muhammadiyah adalah membantu pemerintah, maka kita jadikan pemerintah sebagai mitra untuk membangun Indonesia, namun tetap kritis,"ungkapnya.