Kampung Kopi di Taman Rekreasi Ribang Kemambang

SHARE

Wakil Bupati H Haryanto, menunjukkan atraksi menumbuk kopi dengan lesung di Taman Ribang Kemambang, Lahat


Liputan : Soufie Retorika

CARAPANDANG [LAHAT] - Lahat dikenal dengan perkebunan kopi yang luasan area perkebunan sekitar 60ribuan hektar, terdiri dari perkebunan tua, perkebunan yang baru dibuka, perkebunan produktif dan perkebunan yang tidak produktif. Dari luasan ini capaian hasilnya setiap tahun kebanyakan hanya dinikmati hasilnya dari panen petik pelangi atau petik asalan.
Petik Pelangi ini adalah, biji yang dipetik ada yang masih hijau, kuning dan merah, sehingga dalam musim panen petani kopi hanya menikmati hasil yang tidak seberapa, padahal komoditi kopi adalah komoditi dunia yang kita miliki di Sumatera Selatan ini hampir 20 persennya mengisi pasokan kopi Indonesia. Sejak Jaman Kolonial Belanda perdagangan kopi Lahat sudah dikenal dunia, perlulah kini semua pemikiran untuk mengembalikan pamornya.
“Kopi itu sudah jadi ikon Lahat selain Bukit Serelo, sebab oleh-oleh yang ditanyakan teman-teman jika kita bepergian adalah kopi. Sementara saat ini belum banyak wadah yang menggarapnya secara serius,” Ungkap Feriansyah Eka Putra ST MM Kepala Bapeda Lahat pada awak media CARAPANDANG.
Menurut Feriansyah, ide untuk membuat Kampung Kopi di Taman Rekreasi Ribang Kemambang ini diawali dari keprihatinan dengan asset yang dimiliki oleh Kabupaten Lahat yang belum dikembangkan maksimal. RIbang Kemambang adalah hutan kota yang luasnya sekitar 9 hektar LEBIH dan dari jaman dulu sering dipakai sebagai wahana berkumpul keluarga,  pelajar untuk berkemah, anak-anak bermain, area outbond, dan tempat memancing.
“Dengan pengembangan maksimal dari beberapa stake holder, dari Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perikanan, dan yang lainnya. Diharapkan bisa memberikan banyak wahana bermanfaat, titik beratnya tetap pada pengembangan Kampung Kopi, sebagai tempat belajar pelajar dan petani, museum kopi, tempat pengembangan kopi,  wahana rekreasi dan sarana wisata kuliner kopi,” terangnya.
Dalam pengembangan ini Bapeda Lahat tetap berpijak pada Visi Misi Bupati Lahat Cik Ujang SH dan Wakil Bupati H Haryanto dalam membangun Lahat. Selain itu Bapeda mengajak konsultan yang kedepan pembangunannya diharapkan bisa maksimal, sehingga bisa melibatkan usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Lahat. 
Benny Herlambang dari Konsultan yang terlibat dimulai dari perencanaan ini mengatakan bahwa dirinya dan tim sudah cukup lama membuat perencanaan Kampung Kopi Ribang Kemambang. “Melihat potensi Ribang Kemambang, dan potensi kopi di Lahat sendiri bisa menjadi hal yang bermanfaat dan menyerap banyak sumber daya manusia dalam pengembangan kedepannya. Merangsang daerah lain untuk datang dengan potensi yang menarik dalam pengemasannya,” ujarnya.
Ditambahkan Benny, tidak hanya itu saja cukup luas jangkauannya apabila Ribang Kemambang bisa menjadi pusat informasi potensi pariwisata, potensi kuliner, potensi perkebunan, pertanian dan perikanan pada area yang cukup luas.