Kematian Wanita Usai Ditangkap Polisi Susila di Iran Picu Kemarahan

SHARE

Istimewa


Kerabat Amini telah membantah dia menderita gangguan jantung.

Politikus vokal Mahmoud Sadeghi lewat Twitter mendesak pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei untuk berbicara tentang kasus tersebut, seperti saat dia mengecam pembunuhan George Floyd oleh polisi AS pada 2020.

Di antara video-video yang diunggah di media sosial, salah satunya memperlihatkan para demonstran yang meneriakkan "Kematian bagi diktator (Khamenei)" ketika para pengendara membunyikan klakson mobil untuk mendukung protes.

Aksi itu digelar di sebuah lapangan di ibu kota Teheran dekat rumah sakit yang merawat Amini di bawah penjagaan ketat polisi.

Utusan khusus AS untuk Iran, Robert Malley, di Twitter mengatakan: "Kematian Mahsa Amini, setelah mengalami luka-luka di tahanan karena hijabnya yang 'tak pantas', mengerikan… Mereka yang terlibat dalam kematiannya harus bertanggung jawab".

Kelompok HAM Amnesti Internasional mengatakan di Twitter: "...tuduhan penyiksaan dan perlakuan buruk lain di tahanan, harus diselidiki secara pidana… Semua agen dan petugas yang bertanggung jawab harus diadili".

Di bawah undang-undang syariat Iran, yang diberlakukan sejak revolusi 1979, perempuan wajib menutup rambut dan mengenakan pakaian panjang dan longgar.

Pelanggar aturan itu akan dikenai teguran di depan publik, didenda atau ditangkap.
 

Halaman : 1