Kemendikbudristek Tegaskan Komitmen Gotong Royong Jangka Panjang

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan komitmen gotong royong jangka panjang negara G20 untuk memulihkan sektor pendidikan dan menciptakan kesetaraan pendidikan dunia.

“Dalam penyusunan hasil Pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) ini, kami juga berterima kasih kepada organisasi internasional yang telah hadir dan berpartisipasi untuk bergotong royong dalam memberikan saran dan dukungan hingga tercapainya tujuan Kelompok Kerja Pendidikan G20,” ujar Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Kemendikbudristek sukses melaksanakan Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Pendidikan (Educations Ministers' Meeting/EdMM) yang dilaksanakan di Bali.

Kemendikbudristek bersama negara-negara G20, negara tamu undangan khusus, serta organisasi internasional telah menyusun laporan dan kompendium sebagai hasil kerja EdWG. Dokumen itu menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi serta praktik baik di 26 negara dengan lebih dari 150 program kerja nyata di bidang pendidikan.

“Laporan dan dokumen kompendium yang dihasilkan dari rangkaian EdWG ini merupakan dokumen yang sangat penting dalam upaya kita untuk mendorong pemulihan, penguatan, dan transformasi sistem pendidikan global. Terdapat praktik terbaik yang bisa dipelajari, tujuan yang ingin dicapai, dan impian masa depan yang lebih baik untuk semua,” kata Nadiem.

Selain laporan dan dokumen kompendium, Kemendikbudristek juga berhasil menyatukan suara di antara negara G20 untuk memulihkan dan mengimajinasikan ulang sektor pendidikan yang dijabarkan dalam hasil kerja Ringkasan Pimpinan Sidang (Chair's Summary). Ringkasan itu disampaikan oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim pada Pertemuan Menteri Pendidikan G20.

Capaian hasil kerja EdWG G20 merupakan kesepakatan delegasi untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Nantinya, hasil kerja ini juga dapat mendukung negara-negara lainnya untuk merancang dan menerapkan kebijakan pendidikan yang tangguh di masa depan.

Halaman : 1