Khofifah Kenalkan Produk Fesyen Wastra Karya Milenial Ngawi

SHARE

istimewa


Gubernur Khofifah menambahkan Pemprov Jatim terus mendukung tumbuh dan berkembangnya industri kreatif dan pelestarian budaya Indonesia. Pemprov Jatim juga sangat mendukung perkembangan produk-produk lokal untuk bisa dipasarkan ke pasar global.

Salah satu upayanya dengan adanya program rumah kurasi yang dikembangkan bersama Bank Indonesia.

Rumah Kurasi ini memberikan ruang bagi pelaku-pelaku UMKM termasuk yang bergerak di bidang fesyen untuk dikurasi produknya hingga memenuhi standar pasar internasional. Baik kualitasnya, kuantitas produksinya, hingga daya saingnya.

Selain itu, Pemprov Jatim bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) juga berupaya mengembangkan Desa Devisa. Yang tujuannya juga serupa, yaitu untuk mengekskalasi pasar produk lokal untuk bisa masuk ke pasar ekspor.

"Komitmen untuk mendukung industri kreatif terus kami lakukan. Misalnya lewat Rumah Kurasi, per Ferbruari 2022, telah ada 318 produk UMKM yang berhasil dikurasi oleh Rumah Kurasi. Sebanyak 17 UKM di antaranya telah dikurasi dengan sasaran tembus ke pasar ekspor. Dengan Desa Devisa, tahun ini kami targetkan ada 15 Desa Devisa yang ada di Jatim. Itu adalah ikhtiar kita dalam mendukung agar bisa tercapai perluasan pasar dan peningkatan daya saing dari produk-produk UKM dan IKM kita," kata Khofifah pula.

Ia menegaskan, dukungan akan terus diberikan oleh Pemprov Jatim bekerja sama dengan lembaga-lembaga strategis, demi memajukan industri kreatif mulai dari UMKM, UKM hingga IKM. Sebab kontribusi sektor UMKM sangat besar yaitu mencapai 57,81 persen dalam PDRB Jawa Timur.

Khofifah juga membeli dua buah baju yang ia minati untuk dibawa pulang.

Menurutnya, produk wastra Oerip Indonesia ini memiliki daya tarik tersendiri.

"Modelnya sudah seperti baju-baju untuk fesyen di catwalk. Sangat menarik dan kualitasnya terjaga," katanya pula.

Halaman : 1