CARAPANDANG.COM - Rusia berencana membangun 'kubah' pertahanan udara di wilayah Arktik. Langkah tersebut dilakukan dengan mempersenjatai semua divisi Armada Utara Arktik dengan rudal S-400 yang canggih dalam beberapa tahun ke depan.
Pada September lalu, Rusia menempatkan sistem pertahanan udara S-400-nya di kepulauan Novaya Zemlya yang terletak di ujung utara Rusia. Komandan Armada Utara Rusia Wakil Laksamana Alexander Moiseyev mengatakan bahwa penempatan serupa akan dilakukan di seluruh wilayah Rusia di Arktik.
"Rencananya adalah agar semua divisi Arktik kami dilengkapi dengan sistem seperti itu di tahun-tahun mendatang dan akan ada kubah pertahanan udara yang dibuat secara efektif di wilayah Arktik yang menjadi bagian Rusia," kata Moiseyev, dikutip dari Reuters, Selasa (10/12/2019).
"Ini berarti bahwa Arktik akan dilindungi dari segala jenis serangan udara musuh, baik dari pesawat, pelayaran, atau rudal balistik," ujar Moiseyev dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Zvezda Kementerian Pertahanan Rusia.
Adapun Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di Kutub Utara dengan membangun infrastruktur baru dan merombak pelabuhannya.
Negara-negara lain juga berjuang untuk meningkatkan kehadiran mereka di Kutub Utara yang memicu kekhawatiran akan meningkatnya persaingan geopolitik. Pada Mei, Washington menuduh Rusia melakukan perilaku agresif di wilayah kutub dan mengatakan tindakan China harus diawasi dengan ketat.
Pada September lalu, Rusia menempatkan sistem pertahanan udara S-400-nya di kepulauan Novaya Zemlya yang terletak di ujung utara Rusia. Komandan Armada Utara Rusia Wakil Laksamana Alexander Moiseyev mengatakan bahwa penempatan serupa akan dilakukan di seluruh wilayah Rusia di Arktik.
"Rencananya adalah agar semua divisi Arktik kami dilengkapi dengan sistem seperti itu di tahun-tahun mendatang dan akan ada kubah pertahanan udara yang dibuat secara efektif di wilayah Arktik yang menjadi bagian Rusia," kata Moiseyev, dikutip dari Reuters, Selasa (10/12/2019).
"Ini berarti bahwa Arktik akan dilindungi dari segala jenis serangan udara musuh, baik dari pesawat, pelayaran, atau rudal balistik," ujar Moiseyev dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Zvezda Kementerian Pertahanan Rusia.
Adapun Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di Kutub Utara dengan membangun infrastruktur baru dan merombak pelabuhannya.
Negara-negara lain juga berjuang untuk meningkatkan kehadiran mereka di Kutub Utara yang memicu kekhawatiran akan meningkatnya persaingan geopolitik. Pada Mei, Washington menuduh Rusia melakukan perilaku agresif di wilayah kutub dan mengatakan tindakan China harus diawasi dengan ketat.
.jpg "Korban Meninggal Gaza Naik Jadi 34.654 Orang")
.jpg "IBL 2024, Dewa United Belum Tersentuh Kekalahan 12-0")
