CARAPANDANG.COM - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola bersilaturahim dengan sejumlah pemimpin redaksi (pemred) dan wartawan media cetak dan online di Sulteng di salah satu warkop di Kota Palu, Jumat (28/2/2020) pagi.
Dalam kegiatan yang dibungkus coffee morning itu, ia menyatakan Pemerintah Provinsi Sulteng selalu membuka pintu lebar-lebar untuk menerima masukan, saran dan kritikan, utamanya dalam bentuk karya jurnalistik.
"Namun ingat selalu dengan prinsip proporsional dan profesional. Banyak yang mengkritisi dengan menggunakan sumber yang memberikan pernyataan yang keliru dan itu langsung ditulis saja tanpa diklarifikasi,"ujarnya.
Bahkan lanjutnya, kritikan yang dilontarkan terkesan tendensius dan menjatuhkan secara pribadi maupun instansi, bukan malah kritikan yang sifatnya membangun.
"Tidak sesuai kenyataan, ketentuan yang sudah diatur (dalam kode etik jurnalistik) bahkan tendensius. Banyak yang begitu, namun alhamdulillah yang seperti itu sudah berkurang dan berlalu,"ucapnya.
Karena itu, ia meminta para wartawan untuk mengedepankan klarifikasi jika menerima informasi yang masih meragukan dari narasumber sebelum dimuat, apalagi jika narasumber tersebut tidak kredibel.
"Hubungi saya, baik lewat SMS atau WA (WhatsApp), pasti saya balas,"katanya.
Apalagi ia menyebut di era keterbukaan informasi seperti sekarang semua dapat diakses di internet melalui mesin-mesin pencarian elektronik untuk mencari tahu kebenaran suatu informasi yang diucapkan dan disebarluaskan.
Dalam kegiatan yang dibungkus coffee morning itu, ia menyatakan Pemerintah Provinsi Sulteng selalu membuka pintu lebar-lebar untuk menerima masukan, saran dan kritikan, utamanya dalam bentuk karya jurnalistik.
"Namun ingat selalu dengan prinsip proporsional dan profesional. Banyak yang mengkritisi dengan menggunakan sumber yang memberikan pernyataan yang keliru dan itu langsung ditulis saja tanpa diklarifikasi,"ujarnya.
Bahkan lanjutnya, kritikan yang dilontarkan terkesan tendensius dan menjatuhkan secara pribadi maupun instansi, bukan malah kritikan yang sifatnya membangun.
"Tidak sesuai kenyataan, ketentuan yang sudah diatur (dalam kode etik jurnalistik) bahkan tendensius. Banyak yang begitu, namun alhamdulillah yang seperti itu sudah berkurang dan berlalu,"ucapnya.
Karena itu, ia meminta para wartawan untuk mengedepankan klarifikasi jika menerima informasi yang masih meragukan dari narasumber sebelum dimuat, apalagi jika narasumber tersebut tidak kredibel.
"Hubungi saya, baik lewat SMS atau WA (WhatsApp), pasti saya balas,"katanya.
Apalagi ia menyebut di era keterbukaan informasi seperti sekarang semua dapat diakses di internet melalui mesin-mesin pencarian elektronik untuk mencari tahu kebenaran suatu informasi yang diucapkan dan disebarluaskan.
