Mandiri Energi untuk Mandiri Ekonomi

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Urusan sumber daya energi baru terbarukan (EBT), Indonesia terhitung sangat beruntung. Selain jenisnya beragam, jumlahnya juga tidak terbatas. Sebutlah panas matahari, gas rawa, geothermal, angin, dan air, yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.

Potensi besar itulah yang dikembangkan secara optimal. Baik dalam skala jumbo maupun mikro. Untuk EBT skala besar, Pemerintah pun membuka ruang bagi investor nasional maupun asing. Selain itu, Pemerintah pusat juga mendorong daerah membangun EBT skala desa melalui Program Desa Mandiri Energi.

Apa itu Desa Mandiri Energi? Merujuk Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 25 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Menteri ESDM No.32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel). Sebagai Bahan Bakar Lain yang dimaksud dengan Desa Mandiri Energi adalah desa yang mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis EBT seperti tenaga surya, mikrohidro, panas bumi dan sampah untuk memasok lebih dari 60% kebutuhan energi (listrik dan bahan bakar) bagi desa itu sendiri.

Adalah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi percontohan nasional dalam bidang kemandirian energi. Hasilnya pun nyata. Per November 2023 ini, mengutip data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tercatat 2.353 desa mandiri energi dari total 8.500-an desa/kelurahan. 

Dalam ulasan di laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (www.jatengprov.go.id), Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan hingga 2021, bauran energi di Jawa Tengah mencapai 13,38%.

Berbagai pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah itu terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, sampah, serta pemanfaatan energi nonlistrik seperti biodiesel, biogas, biomasa, dan gas rawa (biogenic shallow gas).

Dari 2.353 desa mandiri energi itu terbagi atas 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang, dan 26 desa mandiri mapan.

Manfaat Ganda

Selain dapat membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, Desa Mandiri Energi juga memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif. Sebagai contoh yang dijalankan di Desa Tasikharjo, Kabupaten Tuban. Desa tersebut memanfaatkan energi panel surya untuk mendukung proses kegiatan usaha mikro kecil menengah (UMKM), di antaranya yaitu Program UMKM Batik Sekar Tanjung, Program Jahit Sekar Tanjung, dan Program Ethical Creative Tasikharjo.

Seperti halnya Desa Tasikharjo, desa lain juga memanfaatkan energi panel surya untuk pengembangan UMKM seperti Desa Tambakharjo di Semarang. Desa ini menggunakan energi terbarukan dari panel surya untuk pengelolaan Kampung Kuliner Pujasera Energi.

Halaman : 1