Memahami Pentingnya Proteksi Masa Depan Keluarga Sejak Dini

SHARE

Istimewa


Masa depan bumi

Tak hanya masa depan keluarga yang harus dijaga, masa depan bumi patut dijaga untuk kenyamanan diri dan keluarga pula.

Pandemi nyatanya tak hanya membuat kesadaran memiliki perlindungan diri dan keluarga semakin meningkat. Namun, COVID-19 turut memberikan penyesuaian dalam perencanaan pembangunan untuk lebih berkelanjutan.

Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030, berdasarkan perjanjian Paris.

Dengan demikian, seluruh pihak pun kini berbondong-bondong menerapkan perekonomian hijau dalam kegiatan maupun bisnisnya. Untuk individu, perubahan gaya hidup dari hal kecil saja tentunya bisa berkontribusi pada penurunan emisi GRK.

Misalnya, mengurangi penggunaan kertas, tisu, botol kemasan, kendaraan pribadi, hingga listrik yang tidak perlu.

Untuk mengurangi penggunaan kertas, masyarakat bisa bekerja atau belajar dengan laptop atau smartphone sehingga tak perlu menggunakan buku untuk mencatat. Jika memang terpaksa harus menggunakan kertas, kertas bekas bisa menjadi pilihan untuk dokumen yang tidak terlalu penting.

Pengurangan penggunaan tisu bisa dilakukan dengan membawa handuk kecil jika hanya diperlukan untuk membersihkan wajah dan keringat. Membiasakan untuk membawa botol minum sendiri dan tidak memakai sedotan plastik juga bisa menjadi langkah kecil berikutnya.

Selain itu, penggunaan kendaraan umum untuk beraktivitas bisa menjadi solusi penggunaan kendaraan pribadi dan untuk jarak dekat, berjalan kaki atau mengendarai sepeda bisa menjadi pilihan. Jika memang terpaksa harus membawa kendaraan pribadi, usahakan bepergian dengan teman yang memang memiliki tujuan sama atau menggunakan sistem berbagi kendaraan.

Langkah kecil lainnya yang bisa dilakukan individu yakni mengurangi konsumsi listrik, antara lain dengan mematikan lampu atau pendingin ruangan yang tidak digunakan. Mesin pengering juga bisa dikurangi penggunaannya dengan menjemur pakaian di bawah matahari langsung.

Institute for Essential Service Reform (IESR) mengungkapkan laju pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, sebenarnya memang disebabkan oleh adanya permintaan energi masyarakat dari berbagai macam kalangan seperti industri, rumah tangga, atau lainnya.

Permintaan energi ini tentunya dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat. Apabila masyarakat memiliki sifat konsumtif, maka otomatis energi yang diperlukan akan semakin tinggi.

Sebaliknya, apabila masyarakat bisa mengendalikan gaya hidup yang konsumtif, tentu saja energi yang diperlukan untuk memproduksi barang yang diperlukan akan semakin sedikit.

Dengan demikian, peran individu dalam menjaga masa depan bumi sangat diperlukan. Tentunya tak perlu menunggu waktu lama untuk melakukan berbagai hal kecil dalam mengurangi emisi GRK, kita semua bisa memulainya dari sekarang.
 

Halaman : 1