Menggali Potensi Industri Minyak Atsiri

SHARE

Istimewa


Dukungan Konkret

Dukungan konkret Kemenperin diwujudkan, salah satunya  dengan cara fasilitasi yang dilakukan selama periode 2017-2021, meliputi penyusunan SNI minyak atsiri mentah sebagai bahan baku industri, SNI Bioaditif BBM Diesel sebagai dukungan pemasaran produk hilir atsiri siap pakai, pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM Industri Minyak Atsiri, hingga fasilitasi promosi industri minyak atsiri dengan negara maju untuk mendukung terciptanya kemitraan saling menguntungkan

Di 2023, Kemenperin juga memberikan dukungan berupa pembentukan Pusat Industri Minyak Atsiri Rakyat (PIMAR). Inilah virtual institution ekosistem penumbuhan industri yang menyediakan layanan dasar penumbuhan industri secara co-sharing yang siap beroperasi di awal 2024.

PIMAR berperan sebagai penyediaan sarana produksi bersama, layanan inkubasi bisnis dan maturing startup, penyediaan bahan baku/faktor produksi, pusat layanan quality assurance, promosi dan pemasaran produk, serta layanan dokumentasi inovasi/formulasi/recipe menjadi Kekayaan Intelektual yang diakui hukum nasional. 

Nantinya PIMAR ini akan menjadi pusat penyedia jasa layanan produksi (co-working industrial space) dan pusat pemasaran produk hilir minyak atsiri seperti aromatherapy, flavor, fragrance, cosmetics, and wellness products.

Adapun operasional PIMAR sangat bergantung pada kontinuitas pasokan bahan baku berkualitas dari jasa layanan pengujian mutu minyak atsiri mentah oleh Balai Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian. Selain itu, Kemenperin juga memberikan dukungan ketersediaan SDM analis kimia yang kompeten dari beberapa lulusan sekolah vokasi milik Kemenperin.

Sebelumnya, Dewan Atsiri Indonesia (DAI) telah pula menggelar Konferensi Nasional Minyak Atsiri Nasional (KNMA) tahun 2023 di Bali. Dalam kegiatan tahunan berskala internasional itu, mempertemukan para pemangku kepentingan industri minyak atsiri hulu–hilir, periset–peneliti, hingga praktisi/wirausaha minyak atsiri.

“KNMA 2023 diharapkan dapat menciptakan jalinan kolaborasi dan menciptakan jejaring kerja sama pentahelix (Academic, Business, Government, Media and Civil Community) bidang industri minyak atsiri termasuk para pemangku kepentingan dapat membantu Kemenperin dalam upaya mewujudkan pembentukan dan operasional PIMAR sebagai pusat baru keunggulan industri hilir minyak atsiri nasional,” pungkas Dirjen Industri Agro yang hadir kala itu.

Halaman : 1