Menilik Berbagai Pencapaian Awal GDI

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Institut Xinhua, wadah pemikir Kantor Berita Xinhua, pada Selasa (19/9) merilis laporan berjudul "Pencapaian Praktis dan Kontribusi Global dari Inisiatif Pembangunan Global" pada pertemuan tingkat tinggi tentang Hasil Kerja Sama Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) yang diselenggarakan oleh China di markas besar PBB.

Laporan itu menyebutkan bahwa dengan upaya kolektif dari semua pihak, jalur kerja sama inisiatif ini menjadi lebih jelas, mekanisme kerja sama terus mengalami peningkatan stabil dalam hal kualitas, kerja sama di delapan bidang utama berjalan dengan tertib, portofolio proyek terus berkembang, sumber daya pembangunan secara bertahap mulai tersedia, dan tren positif yang ditandai dengan prioritas yang terfokus serta kemajuan yang komprehensif telah muncul.

Laporan tersebut mengatakan bahwa inisiatif tersebut secara efektif mengonsolidasikan konsensus pembangunan internasional, memobilisasi aksi kerja sama pembangunan, dan meraih sejumlah pencapaian awal.

Agenda pembangunan internasional telah direvitalisasi. China mengadakan sebuah dialog tingkat tinggi tentang pembangunan global dan pertemuan tingkat menteri dari Kelompok Sahabat GDI untuk menggiring kembali isu-isu pembangunan ke pusat agenda internasional.

Kerja sama pragmatis di delapan bidang penting dalam inisiatif itu sepenuhnya mencakup seluruh 17 tujuan pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi positif terhadap implementasi Agenda 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Banyak proyek kerja sama telah dilaksanakan. Dari 32 langkah praktis yang diumumkan oleh China dalam implementasi GDI, lebih dari separuhnya telah diselesaikan. Sebuah pusat promosi pembangunan global dan jaringannya telah didirikan. Lebih dari 30 departemen mitra negara dan organisasi regional telah secara resmi bergabung, menyediakan sebuah platform dan dukungan untuk pertukaran gagasan dalam kerja sama pembangunan, penyelarasan perencanaan, dan koordinasi sumber daya.

Pada September 2022, China membentuk kelompok proyek GDI dan merilis daftar pertama proyek pembangunan global. Daftar awal berisi 50 proyek kerja sama praktis tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, industrialisasi, dan sebagainya. Lebih dari 10 proyek di antaranya telah rampung, sementara proyek-proyek yang tersisa saat ini berjalan dengan lancar. Selain itu, kelompok proyek tersebut terus mengalami ekspansi, dan jumlah proyeknya saat ini telah mendekati angka 200.

Mobilisasi sumber daya pembangunan sedang digalakkan. China mengintegrasikan dan membentuk Dana Pembangunan Global dan Kerja Sama Selatan-Selatan, meningkatkan modalnya menjadi 4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.381). China juga secara aktif berpartisipasi dalam peningkatan modal Asosiasi Pembangunan Internasional dan Fasilitas Lingkungan Global serta secara resmi meluncurkan Dana Perwalian Kerja Sama Selatan-Selatan China-FAO ketiga.

Laporan tersebut menerangkan pembentukan jaringan kerja sama yang luas juga sedang digalakkan. Saat ini, lebih dari 100 negara dan organisasi internasional mendukung GDI, dan lebih dari 70 negara telah bergabung dengan Kelompok Sahabat GDI. China juga telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan lebih dari 20 negara dan organisasi internasional. Pembentukan kemitraan pembangunan global yang menonjolkan persatuan, kesetaraan, keseimbangan, dan saling menguntungkan semakin pesat.

Laporan itu menyebutkan peningkatan penghidupan masyarakat di semua negara sedang digalakkan. GDI membawa perubahan besar dan harapan nyata bagi masyarakat di semua negara, seperti memberikan bantuan teknis untuk jamur mikoriza dan padi gogo (upland rice) di Provinsi Dataran Tinggi Timur di Papua Nugini, sebuah negara kepulauan di Pasifik Selatan; mengimplementasikan "Proyek Kerja Sama Demonstrasi Pengurangan Kemiskinan Asia Timur" di enam desa miskin di Laos, Myanmar, dan Kamboja; serta mendistribusikan paket makanan kepada anak-anak di komunitas miskin di Nepal... Upaya-upaya untuk meningkatkan penghidupan masyarakat juga beragam, mulai dari menyediakan "kotak kasih" (kits of love) selama pandemi dan melakukan operasi katarak bagi pasien, hingga membangun sekolah dasar dan menengah serta berkolaborasi dalam hal penelitian dan teknologi.