Menteri Zulhas Optimistis Indonesia Bisa Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis Indonesia bisa menjadi kiblat fesyen muslim dunia dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

"Beragam kain tradisional Indonesia dengan nilai filosofis menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai sebagai kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2024,” kata Mendag pada Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Jakarta, Selasa, secara daring.

Mendag menjelaskan potensi pasar fesyen muslim dan modest fashion sangat besar dan kiprah Indonesia harus lebih besar lagi, mengingat populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia. Bahkan pada 2060 diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global. Selain itu daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam empat tahun terakhir.

Acara tersebut  menampilkan pagelaran busana delapan jenama fesyen muslim unggulan antara lain Kami, Ria Miranda, IKYK, Ivan Gunawan, Nada Puspita, Wearing Klamby, Khanaan, serta Buttonscarves x Benang Jarum.

Selain itu Mendag juga berdialog dengan para desainer mengenai perkembangan industri fesyen muslim Indonesia, pengembangan kompetensi desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia, serta dukungan dan peran Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia melalui JMFW 2023.

"Pasar dalam negeri itu penting, tapi ini saatnya untuk go global. Kementerian Perdagangan siap mendukung penuh upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat muslim dunia,” ujar Mendag Zulkifli. Ia mengajak para pemangku kepentingan terkait untuk bersinergi menyukseskan JMFW. 

Halaman : 1