Minyak Turun 1,91 Persen Efek Ambil Untung

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Harga minyak mentah berjangka melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor membukukan keuntungan setelah pertumbuhan berturut-turut dalam tiga sesi sebelumnya, namun masih mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus merosot 1,47 dolar AS atau 1,91 persen, menjadi menetap pada 75,42 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman September tergelincir 1,49 dolar AS atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 79,87 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

"Minyak WTI mundur karena para pedagang mengambil keuntungan setelah reli yang kuat," kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.

Harga minyak WTI naik lebih dari 5,0 persen dalam tiga sesi sebelumnya karena optimisme perlambatan inflasi dan ketatnya pasokan di pasar.

Rebound dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS mungkin telah memberi tekanan pada pasar minyak pada Jumat (14/7/2023), tetapi aksi ambil untung adalah katalis utama, menurut Zernov.

Namun, pasar minyak diperkirakan akan didukung oleh ketatnya pasokan dalam beberapa bulan mendatang meskipun terus ada kekhawatiran atas permintaan. dilansir antaranews.com