Noeleen Heyzer Desak Negara-Negara ASEAN Tangani Krisis Myanmar

SHARE

Ilustrasi - Pengunjuk rasa membuat salam tiga jari sambil berdiri di belakang spanduk saat berunjuk rasa mengecam kudeta militer di Yangon, Myanmar (istimewa)


Utusan khusus ASEAN untuk Myanmar tahun lalu, yaitu Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam Erywan Yusof, meminta pertemuan dengan semua pemangku kepentingan termasuk dengan Suu Kyi yang berada di penjara, sebagai syarat untuk berkunjung ke Myanmar. Namun, permintaan itu ditolak junta.

Utusan Kamboja untuk Myanmar Prak Sokhonn mengatakan pendekatan seperti itu tidak produktif.

Karena itu, Heyzer mendesak Prak Sakhonn bekerja sama dengannya dan komunitas internasional pada "strategi terkoordinasi untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan dilakukannya dialog inklusif."

"Dia (Heyzer) menekankan solusi yang diperlukan berasal dari keterlibatan langsung dan juga mendengarkan dengan seksama semua pihak yang terkena dampak," kata PBB.

Hun Sen mengunjungi Min Aung Hlaing pekan lalu. Langkah itu dinilai kelompok hak asasi manusia berisiko melegitimasi kudeta militer tahun lalu dan tindakan keras junta terhadap ribuan aktivis demokrasi dan pendukung pemerintah Suu Kyi yang telah digulingkan.

Halaman : 1