Omicron Membuat Kekhawatiran, Harga Minyak Pun Tumbang

SHARE

Ilustrasi (istimewa)


Backwardation adalah kondisi pasar di mana harga kontrak berjangka atau berjangka komoditas diperdagangkan di bawah harga spot yang diharapkan pada saat kontrak jatuh tempo.

Backwardation enam bulan Brent menyempit menjadi sekitar 1,50 dolar AS per barel, terendah sejak Maret. Backwardation enam bulan WTI turun menjadi sekitar 1,90 dolar AS per barel, terendah sejak September.

Semakin jelas untuk pasar minyak, meningkatnya ekspektasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, bersama-sama disebut OPEC+, akan menunda rencana untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) untuk memasok pada Januari.

"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak oleh konsumen minyak utama," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

Tekanan sudah meningkat di dalam OPEC+, yang dijadwalkan bertemu pada 2 Desember, untuk mempertimbangkan kembali rencana pasokannya setelah rencana pelepasan cadangan minyak mentah darurat minggu lalu oleh Amerika Serikat dan negara-negara konsumen minyak utama lainnya guna mengatasi kenaikan harga.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ... OPEC dan sekutunya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan," kata analis OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan.

Peningkatan produksi minyak OPEC pada November telah kembali menggarisbawahi kenaikan yang direncanakan berdasarkan kesepakatan dengan sekutu, survei Reuters menemukan pada Selasa (30/11), membawa kurangnya kapasitas di beberapa produsen menjadi fokus menjelang pertemuan minggu ini.

Halaman : 1