CARAPANDANG.COM - Wakil Ketua Dewan Kerhormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Wibowo mengatakan bahwa capres nomor urut 02, Prabowo Subianto sedang dizalimi. Hal tersebut dapat dirasakan, sampai-sampai mau menunaikan sholat jumat saja dihalang-halangi.
Seperti tersebar kabar Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, Hanief Ismail merasa keberatan jika Prabowo menunaikan sholat disana. Dia beranggapan sholat jumat Prabowo di masjid tersebut dikhawatirkan ada unsur kampanye.
Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh Ketua Takmir Masjid Agung Semarang justru akan merugikan paslon 01 Jokowi-Maruf. Ini akan menguatkan dukungan rakyat kepada Prabowo, bahwa dia sedang dizalami.
"Larangan shalat Jumat tersebut semakin membuktikan kepada rakyat, betapa Prabowo-Sandi dan pendukungnya sedang dizalimi,"ujarnya seperti dilansir RMol.co, Jumat (15/2).
Lebih lanjut apa yang dialami Prabowo akan semakin memperkuat bahwa pihak yang berada di luar petahan mendapatkan sikap yang berbeda. Lihat saja tidak sedikit pendukung Prabowo selama ini seakan dizalimi pula. Diantaranya Ahmad Dhani, Buni Yani yang ditahan, Ustad Slamet Maarif, Dahnil Azhar Simanjuntak dan lain-lain yang diperiksa.
"Dari mulai hukum hingga ibadah, Prabowo-Sandi dan pendukungnya dizalimi. Sementara pihak lain melenggang," sesalnya.
Meski demikian, menurut dia, semua kezaliman yang dilakukan terhadap kubu 02 justru membuat masyarakat menjadi tidak simpatik pada petahana dan ujung-ujungnya akan merugikan elektabilitas paslon 01. "Saya melihat, penzaliman yang dilakukan para oknum itu justru merugikan Presiden Jokowi. Rakyat semakin membludak mendukung Prabowo-Sandi," tutup Dradjad.
Sebelumnya, beredar rilis dari takmir Masjid Agung Semarang, Hanief Ismail yang isinya menyebut larangan shalat jumat untuk capres nomor urut 02 karena menimbulkan polemik di masyarakat. Namun ketiga dihubungi, Hanief Ismail menjelaskan, yang dilarang itu adalah kegiatan politiknya bukan shalat Jumat Prabowo. Seperti, pemasangan spanduk penyambutan di sekitar masjid.
Seperti tersebar kabar Ketua Takmir Masjid Agung Semarang, Hanief Ismail merasa keberatan jika Prabowo menunaikan sholat disana. Dia beranggapan sholat jumat Prabowo di masjid tersebut dikhawatirkan ada unsur kampanye.
Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh Ketua Takmir Masjid Agung Semarang justru akan merugikan paslon 01 Jokowi-Maruf. Ini akan menguatkan dukungan rakyat kepada Prabowo, bahwa dia sedang dizalami.
"Larangan shalat Jumat tersebut semakin membuktikan kepada rakyat, betapa Prabowo-Sandi dan pendukungnya sedang dizalimi,"ujarnya seperti dilansir RMol.co, Jumat (15/2).
Lebih lanjut apa yang dialami Prabowo akan semakin memperkuat bahwa pihak yang berada di luar petahan mendapatkan sikap yang berbeda. Lihat saja tidak sedikit pendukung Prabowo selama ini seakan dizalimi pula. Diantaranya Ahmad Dhani, Buni Yani yang ditahan, Ustad Slamet Maarif, Dahnil Azhar Simanjuntak dan lain-lain yang diperiksa.
"Dari mulai hukum hingga ibadah, Prabowo-Sandi dan pendukungnya dizalimi. Sementara pihak lain melenggang," sesalnya.
Meski demikian, menurut dia, semua kezaliman yang dilakukan terhadap kubu 02 justru membuat masyarakat menjadi tidak simpatik pada petahana dan ujung-ujungnya akan merugikan elektabilitas paslon 01. "Saya melihat, penzaliman yang dilakukan para oknum itu justru merugikan Presiden Jokowi. Rakyat semakin membludak mendukung Prabowo-Sandi," tutup Dradjad.
Sebelumnya, beredar rilis dari takmir Masjid Agung Semarang, Hanief Ismail yang isinya menyebut larangan shalat jumat untuk capres nomor urut 02 karena menimbulkan polemik di masyarakat. Namun ketiga dihubungi, Hanief Ismail menjelaskan, yang dilarang itu adalah kegiatan politiknya bukan shalat Jumat Prabowo. Seperti, pemasangan spanduk penyambutan di sekitar masjid.
.jpg "FPID Siap Kawal Pemerintahan Baru")
