Penertiban Lapak Pasar Induk Batam Sempat Ricuh

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Penertiban lapak di depan Pasar Induk Jodoh Kota Batam Kepulauan Riau sempat ricuh oleh pedagang yang menolak dipindahkan sementara, Rabu.

Sejumlah pedagang, di antaranya ibu-ibu berteriak menolak dipindahkan dan menyebut pemerintah tidak adil.

Aksi dorong mendorong antara pedagang yang menolak dipindahkan dengan tim terpadu tidak terelakkan, hingga personel Satpol PP sempat membuat formasi melindungi Wakil Wali Kota Amsakar Achmad yang sengaja datang untuk berdialog dengan pedagang.

Meski begitu, Wakil Wali Kota tetap mendekati dan mengajak pedagang memahami alasan pemindahan, karena pemerintah ingin menata kota agar lebih indah dan nyaman.

Dia juga memberikan waktu kepada warga untuk memindahkan dagangannya, agar tidak rusak saat pembongkaran toko. Bahkan aparar diminta membantu pedagang menyelematakan barangnya.

"Bantu pedagang yang ingin pindahkan barang," katanya memberi instruksi pada tim gabungan.

Usai pendekatan yang hangat, akhirnya pedagang merelakan bangunannya dibongkar, menyisakan beberapa orang saja yang masih protes.

Ia mengatakan penertiban itu dilakukan untuk mengurangi kawasan kumuh, dengan merevitalisasi pasar.

"Yang kami lakukan ini tak lain tak bukan agar bagaimna daerah kumuh di sekitar Lubukbaja bisa diminimalisi hingga cita cita menjadikan Batam sebagai kota yang kompetitif maju di sisi pariwisata bisa terwujud," kata dia.

Sebelum penertiban, pemerintah sudah melakukan sosialisasi berulang kali.

Pemerintah juga sudah menyiapkan lokasi sementara untuk pedagang, selama revitalisasi berlangsung.

"Pedagang sudah kita pikirkan semua.
Mulai relokasi, semha juga mendapatkan hak setelah relokasi," kata dia.

Selama 2 tahun, pemkot terus melakukan upaya persuasif agar pedagang bersedia dipindahkan sementara. Sampai pembangunan Pasar Induk selesai.

"Dan khusus satu tahun terakhir kita sudah beberapa kali menginfokan penertiban tapi kemudian kita tunda dengan pertimbangan jangan ada eskalasi di masyarakat dan supaya suasana politik waktu itu baik," kata dia melanjutkan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam Gustian Riau mengatakan pasar itu harus dikosongkan, agar proses revitalisasi pasar oleh pemerintah pusat berjalan lancar.

"Kementerian tidak mau membangun kalau kondisinya masih begini," kata dia yang ditemui di lokasi penertiban.