Pengadaan Barang Digital Lebih Efisien Dibandingkan Dengan Konvensional

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Pengadaan barang dan jasa di perusahaan secara digital akan lebih efisien sekitar 30 persen jika dibandingkan dengan metode konvensional, sehingga perusahaan bisa lebih memaksimalkan kinerja mereka.

Andik Duana Putra selaku Direktur Komersial Mbiz.co.id, perusahaan B2B e-dagang penyedia "e-procurement", mengatakan pengadaan barang dan jasa di perusahaan secara dalam jaringan baru sekitar tiga persen dari total pasar yang ada.

"Saat ini pengadaan barang dan jasa di perusahaan sebagian besar masih konvensional. Padahal dengan menggunakan digital, proses pengadaan menjadi lebih efisien," katanya di Surabaya, Rabu.

Ia mengemukakan, saat ini tidak banyak yang menggarap pasar "business to business" (B2B). Berbeda, dengan ritel atau "business to consumer" (B2C) yang pasarnya sudah terbentuk dengan kemunculan beragam "marketplace".

"Di Korea, market B2B jauh lebih besar. Bisa mencapai 52 kali lipat dibandingkan B2C. Nah di Indonesia masih belum banyak yang bermain, makanya marketnya tidak sampai tiga persen," katanya.

Menurutnya, proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan sendiri cukup kompleks tetapi dituntut untuk transparan, sehingga keberadaan digital bisa mendorong efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa.

"Mulai dari pencarian barang, pemilihan vendor hingga proses persetujuan dari atasan. Kami berharap bagaimana kegiatan "end to end" itu bisa berjalan dalam bentuk digital," katanya.

Ia mengatakan sebagai platform digital memungkinkan proses pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan di dalam satu platform dan transparan.

"Terdapat 11 kategori produk dan jasa yang ditawarkan melalui kerjasama dengan empat ribh vendor. Dan sejak dua tahun berjalan, nilai transaksi sudah mencapai Rp2 triliun dengan rata-rata transaksi perpurchase order sebesar Rp70 juta," jelasnya.