Pengamat: Kunjungan Wisman Diperkirakan Masih Rendah Pada 2022

SHARE

istimewa


Sementara apabila situasi pandemi mulai membaik dan sebagian negara terdekat mulai membuka pintu keluar-masuk, seperti China, Malaysia, dan Singapura, maka Indonesia memiliki peluang pertumbuhan pariwisata pada level moderat.

Tapi memang agak berat kalau misalnya optimis kalau misalnya memang varian Omicron tidak ada dan hambatan untuk katakanlah restriksi itu dari sisi penerbangan itu tidak terjadi dan dari sisi ini

“Saya melihat memang di 2022 sekalipun ada skenario optimis dengan berbagai variabel, itu sangat sulit terjadi jika kita berada pada level normal jumlah wisatawan mancanegara meskipun situasi sudah mulai pulih, itu belum akan terjadi sampai 2022 melihat beberapa variabel yang saya kira cukup kritis,” kata Tauhid.

Sementara untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2022, Indef memperkirakan kenaikan dalam level moderat sekitar 5 persen dengan mempertimbangkan sisi fiskal maupun kondisi faktor pendorong lainnya.

Menurutnya, pada tahun depan beberapa sektor di industri pariwisata akan tetap berdampak dengan mempertimbangkan peluang gelombang ketiga, seperti sektor transportasi dan pergudangan serta sektor akomodasi makan dan minum.

Pada skenario biasa, sektor transportasi dan pergudangan diprediksi tumbuh sekitar 5,5 persen. Sedangkan apabila situasi pandemi dapat diatasi dengan baik dan mulai kembali normal, maka diperkirakan dapat tumbuh di atas 6,2 hingga 6,6 persen.

Sementara sektor akomodasi makan dan minum diproyeksi tumbuh sekitar 4,9 persen pada skenario biasa dan 5,6 hingga 5,9 persen pada skenario moderat hingga optimis.
 

Halaman : 1