Pengamat Pasar Modal: Tahun 2022 Momentum Tepat untuk IPO

SHARE

istimewa


Apalagi jika properti tersebut memiliki keunikan tersendiri, seperti dekat dengan akses transportasi massal yang membuat penghuni lebih efisien," ujar Adi.

Oleh karena itu ADCP memutuskan segera masuk bursa, yang rencananya pada Februari 2022. 

Hal itu dilakukan karena perusahaan memerlukan waktu untuk menyelesaikan beberapa tambahan kebutuhan administrasi sekaligus memantau kesiapan pasar dan investor.

"Kami sangat optimistis melihat perkembangan situasi dan animo investor yang sangat baik," kata Adi.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida juga memprediksi sektor properti akan semakin membaik pada 2022.

Menurutnya, pengembangan apartemen dengan market tertentu seperti kawasan Transit Oriented Development (TOD) juga akan meminimalisir kondisi pasar apartemen yang kelebihan suplai.

Totok melanjutkan pemulihan sektor properti juga akan berasal dari sentimen positif pasar terhadap kesuksesan vaksinasi dan berbagai kebijakan dan insentif yang diberikan pemerintah serta otoritas terkait.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain Undang Undang Cipta Kerja yang telah memangkas berbagai kendala penghambat bisnis dan meringkaskan birokrasi yang berbelit. Ada juga program restrukturisasi utang oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Di luar itu, insentif lain seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir Desember 2021, tren penurunan suku bunga KPR, serta relaksasi batasan kredit atau Loan to Value (LTV) yang memungkinkan masyarakat membeli properti dengan uang muka nol persen.

Halaman : 1