Pengamat: Perlu Evaluasi Menyeluruh Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Serentak

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Pelaksanaan Pemilu yang sederhana akan menumbuhkan kualitas demokrasi. Namun, sebaliknya jika pelaksanaan Pemilu rumit akan membuat rakyat semakin jauh dari demokrasi.

Hal ini disampaikan Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, Msi di Kupang, Selasa (23/4) mengkomentari pelaksanaan Pemilu serentak 2019, yang dinilai banyak kalangan terlalu ruwet disamping banyak petugas yang menjadi korban karena kelelahan.

Menurut dia, waktu pencoblosan serta penghitungan suara yang memakan waktu hingga pagi hari, sangat melelahkan penyelenggara dan petugas keamanan. Akibatnya, berdampak pada banyak hal seperti stamina petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas keamanan yang terkuras, bahkan meninggal dunia karena kelelahan.

Dia menambahkan, rakyat akan menjauh dan tidak ingin berpartisipasi dalam Pemilu, jika pemerintah tetap memaksakan kehendak untuk melaksanakan Pemilu serentak pada 2024. Apalagi ada wacana tentang pemilu serentak bersamaan dengan pemilihan gubenur/bupati dan wali kota pada tahun 2024 mendatang.

"Dengan menggabungkan pileg dengan pilpres saja, sudah begini ribet apalagi dengan pilkada di daerah,"ujarnya.

Ia mengatakan, masyarakat akan enggan memilih, disamping tidak ada lagi warga yang bersedia menjadi petugas penyelenggara Pemilu karena harus bertaruh dengan nyawa. Karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan Pemilu serentak, dan pemerintah bersama DPR memikirkan untuk membuat pemilu yang lebih sederhana.