Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Biotech China, Minim Informasi Relevan Untuk Analisis.

SHARE

Seorang pria bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin China Sinovac Biotech, yang mengembangkan vaksin penyakit virus corona eksperimental (COVID-19), Beijing, China (istimewa)


CARAPANDANG.COM - Otoritas Kesehatan Brazil Anvisa pada Sabtu (9/1/2021), mengatakan bahwa permohonan yang diajukan oleh pusat medis Butantan Sao Paulo atas penggunaan darurat vaksin COVID-19, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China, minim informasi relevan untuk analisis.

Anvisa melalui pernyataan menyebutkan bahwa Butantan tidak memberikan informasi, misalnya mengenai usia, jenis kelamin, atau penyakit bawaan para partisipan uji coba vaksin buatan Sinovac, CoronaVac.

Permohonan itu juga tidak dilengkapi data mengenai munogenitas vaksin pada uji coba Tahap III dan penjelasan lebih lanjut tentang jumlah partisipan, menurut otoritas kesehatan.

Butantan mengajukan permohonan itu pada Jumat (8/1).

Fiocruz Institute --milik negara-- juga mengajukan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca pada Jumat.

Keesokan harinya, Anvisa menuturkan bahwa semua informasi yang diperlukan telah diterima oleh pihaknya.