Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Abdul Rahmi Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Anggota Komite IV DPD RI Abdul Rahmi menggelar sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan. Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan Pengajian Kuliah Dhuha Akbar Masyarakat bersama BKMT Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (19/5).

Pada kesempatan itu dia menekankan pentingnya 4 Pilar kebangsaan. Dia mengajak kepada seluruh peserta untuk mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, Bangsa Indonesia dapat bertahan dari perpecahan, karena dibingkai Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, menjadi tugas setiap anak bangsa untuk tetap menjaga dan meneruskan cita-cita para pejuang.

“Agar sila-sila Pancasila dipahami dan dilaksanakan dengan baik dan benar,” pesannya.

Pada kesempatan itu dia menyampaikan sejarah bangsa Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menyegarkan ingatan masyarakat terhadap sejarah perjuangan bangsa sekaligus mempertebal rasa cinta terhadap bangsa Indonesia.

Melalui Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini merupakan sarana yang tepat untuk mempertebal rasa cinta kepada bangsa Indonesia. Sehingga kegiatan ini rutin digelar mulai dari masyarakat di lingkungan RT, RW, sekolah, organisasi masyarakat (ormas), hingga organisasi profesi dan kelompok masyarakat yang lain.

"Kita tidak mungkin mencintai Indonesia kalau kita tidak mengenalnya dengan baik. Inilah salah satu fungsi kegiatan sosialisasi, mengenalkan sejarah bangsa kepada masyarakat, agar timbul perasaan cinta yang makin besar kepada bangsa dan negara," jelasnya.

Pada kesempatan itu dia juga menekankan peran ulama dalam berjuang mempertahankan NKRI. Salah satu peristiwa yang tidak bisa dilupakan terjadi ketika sila pertama Pancasila diprotes oleh perwakilan Indonesia Timur yang mengancam akan keluar dari NKRI jika Piagam Jakarta tidak diubah. "Mendapat laporan seperti itu, Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Tengku Muhammad Hasan segera berembuk. Hasilnya, mereka mau menghapus tujuh kata pada piagam Jakarta, dan menggantinya menjadi bunyi Pancasila seperti yang kita temui sekarang. Semua itu dilakukan demi menjaga keutuhan NKRI yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945," jelasnya.

Menurutnya kisah-kisah seperti itu harus disampaikan dan dimengerti oleh generasi muda serta aktifis perempuan seperti BKMT agar menimbulkan nasionalisme dan rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama Ketua BKMT Kecamatan Singkawang Tengah, Daeng Dafnah mengatakan sosialisasi 4 pilar kebangsaan sangat penting untuk terus dilakukan. Pasalnya melalui kegiatan seperti ini menjadi sarana stategis untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air.

Seperti kita ketahui bersama di era saat ini serbuan pengaruh budaya asing ke Indonesia sangat massif terjadi. Maka itu, memperkuat jati diri bangsa kepada anak-anak muda harus dilakukan. Sehingga mereka tidak larut dan tengelam dengan budaya luar yang jauh dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

“Dengan lebih memahami dan melestarikan budaya kita sendiri maka secara tidak langsung kita sedang menumbuhkan kembali semangat kebangsaan dan cinta tanah air,” katanya.