PM Israel Dihadapkan Pada Dakwaan Korupsi

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Jaksa Agung Israel mengumumkan akan mendakwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas tuduhan korupsi, suap dan pelanggaran soal kebohongan publik.

Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengatakan akan menuntut Netanyahu dengan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan. Semua tuduhan itu akan diperiksa setelah pemilihan awal diadakan pada bulan April.

Para penyelidik polisi merekomendasikan penuntutan Netanyahu atas sejumlah tuntutan pada tahun lalu. Hal itu menimbulkan spekulasi publik selama berbulan-bulan tentang kapan Mandelblit akan mengumumkan dakwaan tersebut.

Surat dakwaan itu sekarang cenderung menjadi titik fokus kampanye karena Netanyahu bersaing untuk masa jabatan kelima.

Partai Likud pimpinan Netanyahu tidak berhasil melakukan upaya terakhir untuk melindunginya. Partai itu tidak mengajukan petisi kepada pengadilan tinggi Kamis pagi untuk memblokir pengumuman Mandelblit.

"Jangan percaya semua yang terjadi. Saya berniat untuk melayani Anda sebagai perdana menteri selama bertahun-tahun lagi, ”kata Netanyahu pada konferensi pers Kamis malam sebagaimana dikutip Huffpost.com, Jumat (1/3/2019).

Dia pun memohon para pemilih untuk pergi ke pemilihan pada bulan April.

"Terserah Anda. Pilihan tidak tergantung pada para pakar dan jurnalis. Hanya terserah Anda,” ujar Netnyahu.

Dia telah selamat dari berbagai skandal selama beberapa dekade dalam politik Israel mulai dari kebohongan publik hingga perselingkuhan dan berurusan dengan tuduhan korupsi dan suap. Kendati demikian, dia belum pernah menghadapi dakwaan resmi.

Meskipun korupsi dan tuduhan korupsi tidak biasa dalam politik Israel, negara itu juga tidak pernah memiliki perdana menteri yang duduk dihukum karena kejahatan.

Polisi menyelidiki Netanyahu dalam tiga kasus terpisah. Kasus pertama menuduh Netanyahu menerima hadiah sekitar US$270.000 secara tidak patut, seperti cerutu dan perhiasan dari miliarder James Packer dan Arnon Milchan. Netanyahu juga diduga membantu Milchan dengan pembebasan pajak dan bantuan lainnya.

Netanyahu berhasil menang pada pemilu bulan April tahun lalu dan membentuk pemerintahan. Dia menjadi perdana menteri terlama di Israel.

Netanyahu adalah salah satu pembela setia Presiden AS Donald Trump di luar negeri.