Potensi Ekonomi dari Palung Jawa

SHARE

istimewa


Langkah Efisiensi

Umumnya kandungan lycopene ini didapatkan dari tanaman yang memberikan warna atau pigmen merah dan jingga pada sayur dan buah. Senyawa ini tergolong karotenoid dan bersifat antioksidan. Pigmen ini bisa ditemukan pada tomat, semangka, dan jambu biji. Ocky mengatakan, penemuan lycopene dari laut dalam dapat memberikan langkah efisiensi.

Contohnya, lycopene yang biasanya berasal dari buah tomat membutuhkan proses panen selama 75 hari. Kemudian memerlukan lahan, dan pada saat pengolahannya membutuhkan tempat luas untuk menyimpan serta mengolah menjadi lycopene. Sedangkan dengan lycopene dari laut dalam, hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk menumbuhkan bakteri Priestia flexa yang dapat diambil kandungannya.

Untuk tempat penyimpanan dan produksi mikroba menjadi lycopene juga tidak membutuhkan tempat besar layaknya lycopene dari tomat. Menariknya produk lycopene yang berasal dari mikroba memiliki kandungan lebih tinggi daripada produk asli standarnya.

Ocky menilai, penemuan bakteri Priestia flexa di laut dalam Indonesia menjadi langkah efisiensi mengingat Indonesia masih mengimpornya. "Kandungan vitamin B12 dari bakteri Priestia flexa berpotensi besar sebagai bahan baku produk makanan sehat bagi konsumen berbasis vegetarian. karena mereka membutuhkan protein namun bukan dari unsur hewani," ucapnya seperti dilansir Antara.

Vitamin B12 atau kobalamin bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah. Kobalamin turut berperan dalam proses metabolisme protein. Vitamin B12 banyak terdapat pada daging merah, hati, telur, dan susu.

 

Perlu Dikembangkan

Temuan bakteri Priestia flexa menjadi bukti potensi luar biasa dari laut dalam Indonesia. Melalui kebijakan pengelolaan yang diatur ketat, maka dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan industri dan kesejahteraan masyarakat. Meski penemuan tersebut sebenarnya masih sebagian kecil dari biodiversitas potensi laut dalam yang belum terungkap.

Menurut pengamat kemaritiman Abdul Halim, pemerintah perlu untuk merealisasikan penemuan-penemuan tersebut dengan hilirisasi mengingat luasnya manfaat yang didapat. "Betapa luar biasanya jika lycopene dan B12 itu bisa dikembangkan sebagai obat-obatan yang diproduksi secara massal dengan harga terjangkau atau bisa gratis," katanya.

Ia berharap, kebijakan anggaran dan kelembagaan akan menjadi kunci tergarapnya potensi bawah laut yang dapat menyejahterakan masyarakat di Indonesia. dilansir indonesia.go.id

Halaman : 1