Protes Keras Rompi Kuning Memakan Korban

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Sebanyak 118 pemrotes dan 17 polisi cedera dalam proses "Rompi Kuning" pada Sabtu (8/12) di seluruh Perancis, kata Menteri Dalam Negeri Perancis kepada wartawan pada Sabtu larut malam.

Pada Ahad sore, Kementerian Dalam Negeri mengubah jumlah pemrotes yang ikut dalam proses di seluruh negeri tersebut jadi 136.000.

Menurut kementerian tersebut, 1.220 orang ditangkap selama demonstrasi itu.

Sebagai bagian dari langkah keamanan ketat, puluhan kendaraan lapis baja dan 89.000 prajurit, termasuk 8.000 di Paris saja, dikerahkan, demikian laporan Kantor Berita Anadolu, Senin pagi.

Pada Sabtu, pemrotes yang mengenakan rampi kuning terang, yang dijuluki "Rompi Kuning", berkumpul di sepanjang Champs-Elysees, yang terkenal, di Ibu Kota Perancis, Paris --tempat toko, restoran dan bank ditutup akibat kerusuhan.

Polisi Perancis menggunakan semprotan merica terhadap pemrotes di sepanjang Champs-Elysees.

Sejak 17 November, ribuan pemrotes telah berkumpul di kota besar utama Perancis termasuk Paris untuk memprotes kebijakan kontroversial Presiden Emmanuel Macron yaitu kenaikan pajak bahan bakar dan situasi ekonomi yang memburuk.

Demonstran, yang biasanya tinggal di daerah pedesaan akibat tingginya harga sewa di kota besar, telah menyeru Macron agar memotong pajak bahan bakar dan meringankan kesulitan ekonomi mereka.

Menurut survei belum lama ini, 84 persen rakyat Perancis --kebanyakan dari kelompok kelas menengah-- mendukung protes tersebut.

Harga bahan bakar di Perancis telah naik lebih dari 20 persen pada tahun ini.