Rektor IPB Ungkap Pentingnya Harmonisasi Politik, Ekonomi, Dan Ekologi

SHARE

Rektor IPB University Arif Satria


CARAPANDANG.COM - Rektor IPB University Arif Satria mengatakan  pembangunan nasional pada aspek politik, ekonomi, dan ekologi, harus berjalan secara harmonis agar Indonesia menjadi negara maju dan rakyatnya sejahtera.

"Saat ini, para pemangku kepentingan dari aspek tersebut masih berjalan sendiri-sendiri dan melakukan pembangunan dengan kebijakannya sendiri, masih belum menyatu," kata Arif Satria pada peluncuran bukunya berjudul "Politik Sumber Daya Alam" di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Hadir pada kegiatan itu antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago, mantan Kepala BKKBN Haryono Suyono, dan direksi sejumlah BUMN.

Menurut Arif, jika pembangunan pada aspek politik, ekonomi, dan lingkungan, yang banyak mengandung sumber daya alam, berjalan sendiri-sendiri, maka dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan yang menjadi korban adalah rakyat.

Karena itu, melalui buku "Politik Sumber Daya Alam" yang ditulisnya, Arif Satria mengusulkan, pembangunan pada aspek politik, ekonomi, dan ekologi, harus sejalan dan harmonis.

"Saya mengusulkan politik yang menjadi kekuatan dalam negara, dapat mengakomodasi semua pemangku kepentingan untuk berjalan secara harmonis," katanya.

Arif Satria mencontohkan, dalam konstitusi UUD 1945, mengatur soal politik, ekonomi, dan sumber daya alam, sehingga ketiga aspek ini bisa diatur harmonisasinya melalui regulasi, sehingga tidak memiliki dampak yang mengganggu lingkungan.

"Kekuatan politik yang dikendalikan pemerintah, diharapkan dapat menyatukan dan mengharmonisasikan ketiga aspek tersebut.

Menurut Arif Satria, dibutuhkan aktor-aktor lainnya yakni kampus dan media, untuk mendorong perwujudan harmonisasi pada tiga aspek tersebut, yakni negara, swasta, dan rakyat.

"Dengan adanya harmonisasi ini diharapkan pada 2024, target SDGs (sustainable development goals) bisa tercapai," katanya.