‘Reuni Z’, Hibrida Humor-Horor yang Tak Sempurna

SHARE

Film Reuni Z (book my show)


CARAPANDANG.COM – Apa yang terpikirkan oleh Anda ketika mendengar kata ‘reuni’? Inilah kesempatan untuk pamer, unjuk prestise, ataupun berupaya mendapatkan cinta lama yang siapa tahu bersemi kembali? Film Reuni Z yang berdurasi 97 menit boleh dibilang memuat content yang begitu banyak dengan karakter yang bejibun. Pamer, unjuk prestise, CLBK, keluarga, obsesi, transgender, cinta anak muda yang meletup, anak band, agama dan dosa, perundungan, kegalauan di umur 30-an, tujuan hidup; merupakan diantara tema yang coba dijejerkan untuk tersampaikan di film yang disutradarai Monty Tiwa dan Soleh Solihun ini.

Untuk deretan pemain ada Tora Sudiro, Soleh Solihun, Ayushita Nugraha, Dinda Kanya Dewi, Fanny Fabriana, Surya Saputra, Verdi Solaiman, Henky Solaiman, Anjasmara, Dian Nitami, Cassandra Lee, dan lain-lain. Deretan nama tersebut dengan lapisan cerita masing-masingnya yang akhirnya dieksekusi dengan tanggung. Terburu-buru dan praktis kurang greget secara drama rangkaian karakter dari tokoh tersebut berdiri. Para penonton praktis diping-pong dari kisah satu karakter ke karakter yang lain. Alhasil bagaikan para tokoh The Avengers yang cuma sekelebatan muncul, tanpa pendalaman. Ketika satu karakter menjadi zombie atau mati, kita hanya diberikan jeda beberapa detik untuk “mengenang” sang tokoh tersebut, karena ada “kejar setoran” cerita berikutnya.

Jika merujuk pada tagline-nya ‘Waktunya Teman Makan Teman’, maka hal itu dikarenakan zombie akan mencoba menggigit manusia. Dan egoisme ataupun menyorongkan teman ke zombie pun dilakukan. Sebut saja dengan Abu Umar yang menyorongkan temannya yang berdosa ke zombie, ataupun Mandy (Beby Tsabina) yang meninggalkan Prilly (Cassandra Lee) yang kakinya terkilir.

Sedangkan pengorbanan untuk menyelamatkan (yang seakan menjadi rumus wajib) pun didapatkan misalnya melalui tokoh Raina (Fanny Fabriana), Jody (Surya Saputra), Afuk. Namun dikarenakan terlalu banyak pesan yang ingin disampaikan dan terlalu banyaknya karakter akhirnya logika cerita dan kuatnya pesan praktis kurang didapatkan. Meski begitu jika dilihat sebagai film menghibur, maka lumayanlah bagi Anda untuk tertawa sembari ngeri-ngeri dengan zombie yang siap menerkam dari mana-mana.