Rubel Terpuruk Usai Bank Sentral Putuskan Pelonggaran Langkah Pengendalian Modal

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Rubel Rusia melemah tajam dalam perdagangan yang menggelisahkan pada Senin (11/4/2022), membalikkan beberapa kenaikan minggu sebelumnya, setelah bank sentral memutuskan untuk melonggarkan langkah-langkah pengendalian modal sementara yang bertujuan untuk membatasi penurunan mata uang.

Jumat (8/4/2022) malam, bank sentral mengatakan akan membatalkan komisi 12 persen untuk membeli mata uang asing melalui broker mulai 11 April dan mencabut larangan sementara menjual uang tunai valuta asing kepada individu mulai 18 April.

Rubel jatuh ke 82,09 terhadap dolar pada pembukaan pasar di Moskow, dari 71 rubel yang dicapai pada Jumat (8/4/2022) untuk yang terkuat sejak 11 November.

Pada pukul 07.27 GMT, rubel hampir 5,0 persen lebih lemah hari ini di 79,90 terhadap dolar dan 4,3 persen terhadap euro di 86,35.

Keputusan untuk membatalkan komisi 12 persen pada operasi valas berarti spekulan akan dapat berdagang lagi, kata Alor Brokerage, menambahkan bahwa pelaku pasar cenderung untuk mengunci keuntungan sekalipun kecil.

Rubel mempertahankan dukungan dari konversi wajib 80 persen pendapatan valas oleh perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor serta dari suku bunga tinggi, meskipun bank sentral secara tak terduga memangkas suku bunga utamanya dari 20 persen menjadi 17 persen minggu lalu.

Analis ITI Capital mengatakan Rusia menerima sekitar 1,4 miliar dolar AS per hari dalam pendapatan ekspor dan rubel dapat menguat lebih jauh, mengingat kontrol modal Rusia dan menyusutnya impor.

Halaman : 1