Rupiah Menguat di Tengah Sentimen Fed dan Rencana Kenaikan BBM

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat, di tengah sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang agresif dan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Rupiah pagi ini menguat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.891 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.898 per dolar AS.

"Hari ini sendiri rupiah tidak terlalu banyak bergerak dibanding kemarin, karena memang terdampak oleh sentimen statement The Fed yang lebih hawkish," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Pelaku pasar mencerna pesan dari Ketua The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga akan memakan waktu, dan memerlukan penggunaan alat dari bank sentral secara paksa.

Pembuat kebijakan juga menyatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga kemungkinan akan perlu untuk mempertahankan sikap kebijakan moneter seperti saat ini untuk beberapa waktu.

Dalam mengikuti pesan dari Powell, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester juga mengatakan bahwa dia akan mendasarkan keputusannya pada apakah akan mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin ketiga beruntun pada bulan depan pada inflasi AS, bukan laporan tenaga kerja.

"Selain itu, pasar juga masih menunggu mengenai kepastian kenaikan harga BBM," ujar Rully.
 

Halaman : 1