Setulus Hati Mengabdi untuk Masyarakat NTB

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Rabu 1 Oktober 2014 adalah hari yang bersejarah bagi Lalu Suhaimi. Pria kelahiran Lombok Tengah 1954 ini resmi dilantik menjadi anggota DPD RI. Dengan mengantongi 172.975 suara, ia menjadi satu dari empat orang yang diberi amanah oleh masyarakat NTB untuk mewakili mereka di parlemen.

“Terima kasih kepada masyarakat NTB yang memberi saya amanah untuk memperjuangkan aspirasi mereka di pusat. Semoga saya diberi kekuatan menjalankan amanah ini dengan baik,” ujarnya setelah diambil sumpah di senayan.

Ucapan ini benar-benar dibuktikan oleh Lalu Suhaimi selama hampir lima tahun menjabat sebagai senator. Dalam setiap kesempatan ia selalu gigih memperjuangkan nasib konstituennya. Tidak hanya melalui jalur formal di parlemen, tapi juga melalui jalur informal. Status sebagai anggota DPD benar-benar ia manfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat NTB.

Traktor dan Pompa Air Untuk Petani

Merespon keluhan petani NTB yang kesulitan dalam menggarap dan mengairi sawah, Suhaimi segera meminta Kementerian Pertanian untuk memberikan bantuan traktor dan pompa air. Suhaimi beralasan bahwa NTB memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan jika petani diberi fasilitas untuk menggarap tanah.

Kementerian pertanian setuju. Traktor dan pompa air pun disalurkan kepada para petani NTB yang tersebar di sejumlah kabupaten. Bantuan ini menjadi agenda tahunan rutin. Tentu saja dengan jumlah yang variatif setiap tahunnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Pak Suhaimi yang memfasilitasi kami untuk mendapatkan traktor dan pompa air. Sekarang, kami lebih mudah menggarap sawah,” tutur Supari petani asal Sumbawa.

1.890 Kotak Susu dan 5 ton Biskuit

Ketika membaca di media bahwa angka gizi buruk di NTB Masih tinggi, Lalu Suhaimi langsung mengontak Menteri Kesehatan untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak NTB. Setelah memberikan data yang berisi kondisi nyata bencana gizi buruk yang menghantui balita dan anak-anak NTB, Kementerian Kesehatan meminta Lalu Suhaimi untuk turut serta menyalurkan bantuan 5 ton biskuit PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak-anak sekolah, ibu hamil, dan penderita gizi buruk secara bertahap. Pemberian bantuan ini juga menjadi agenda rutin tahunan yang dilakukan Lalu Suhaimi bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

Pada saat yang sama, Lalu Suhaimi juga meminta Kementerian Sosial untuk peduli pada penderitaan anak-anak NTB yang terancam kekurangan gizi. Permintaan ini direspon Kementerian Sosial dengan menyalurkan uang tunai untuk pembelian 1.890 kotak susu untuk diberikan kepada anak-anak yang  yang tersebar di tiga kabupaten, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Barat.

Pengobatan Gratis dan Bantuan Ambulance

Ketika Lombok diguncang gempa, Lalu Suhaimi meminta bantuan obat-obatan dari Kementerian Kesehatan untuk membuka layanan pengobatan kepada masyarakat. Kemudian, Lalu Suhaimi bekerjasama dengan dokter puskesmas yang dibiayai sendiri untuk melakukan pengobatan dengan sistem jemput bola. Tidak menunggu masyarakat datang berobat ke Puskesmas, tapi datang langsung menemui warga di pengungsian dan rumah-rumah.

Perhatian Lalu Suhaimi pada masalah kesehatan sebenarnya tidak hanya dilakukan saat daerahnya ditimpa musibah. Jauh sebelum itu, Lalu Suhaimi juga meminta Pertamina menyalurkan dana CSR-nya guna kepentingan masyarakat NTB. secara khusus ia meminta bantuan mobil ambulance.

Pertamina mengabulkan permintaan ini, dan memberikan 1 unit mobil untuk dijadikan ambulance kepada Yayasan Pendidikan Hamzanwadi,  Lombok Timur sebagaimana direkomendasikan Lalu Suhaimi. 

Rehabilitasi Sarana Pendidikan

Dana CSR dari Pertamina yang disalurkan kepada masyarakat NTB berdasarkan permintaan Lalu Suhaimi, tidak hanya dalam bentuk mobil ambulance semata. Tapi juga pengadaan dan perbaikan sarana pendidikan di sejumlah tempat di NTB. Misalnya, pembangunan ruang kelas baru untuk MTS Mu’allimin Lombok Timur dan MI Darul Hikmah Lombok Tengah. Kemudian juga rehabilitasi gedung yayasan pendidikan Al-Ma’arif Al-Ajla dan PAUD Al-Qurba di Lombok tengah.

“Di Lombok ini banyak lembaga pendidikan yang dikelola masyarakat dengan kondisi yang masih memprihatinan. Jika tidak segera diperbaiki, saya khawatir bisa runtuh dan mencederai anak-anak kita yang sedang belajar. Mewakili masyarakat Lombok, saya sampaikan terima kasih kepada Pertamina atas dana CSR-nya yang disalurkan kepada kami,” ujar Lalu Suhaimi.

Selain meminta dana CSR dari perusahaan besar, Lalu Suhaimi juga meminta bantuan kepada Kementerian Pendidikan untuk membangun atau merehabilitasi ruang-ruang kelas dan Alat Permainan Edukatif untuk PAUD di NTB. Misalnya PAUD Raudhatul Jannah, PAUD Fityatul Ulum, PAUD Taman Bunga, dan lain-lain. 

1.500 Al-Quran dan Juz Amma

Perhatian Lalu Suhaimi terhadap pendidikan keagamaan untuk masyarakat NTB sudah tidak perlu diragukan. Sebagai mantan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Suhaimi tahu betul bahwa masih banyak wilayah di pelosok NTB yang membutuhkan bantuan sarana dan prasana untuk meningkatkan pengetahuan keagamaannya.

Oleh karena itu, Suhaimi tidak pernah menolak setiap kali diminta masyarakat untuk mengisi pengajian, seminar, serta forum-forum lintas agama yang dimaksudkan untuk menjaga kerukunan umat.

Bekerja sama dengan Kementerian Agama, Suhaimi meminta agar wakaf Al-Quran dan Juz Amma di Kemenag juga disalurkan kepada masyarakat NTB yang membutuhkan. Hasilnya, sebanyak 1.500 mushaf Al-Quran dan Juz Amma dari Kementerian Agama, ia sebarkan ke masjid, mushalla, dan majelis-majelis taklim di pelosok-pelosok pedesan NTB.

“Bantuan Al-Quran ini sangat berguna bagi anak-anak kecil yang mengaji di sini,” kata ustadz Ozi guru mengaji di desa Mbuju, Dompu. “Bisa dilihat, hampir semua mushaf di mushalla ini sudah rusak dan tidak utuh lagi.”

Memperhatikan Nasib Buruh

Sebagai anggota parlemen, Lalu Suhaimi kerap menerima pengaduan masyarakat yang menghadapi masalah. Sosoknya yang santun dan pengayom, membuat masyarakat NTB merasa nyaman untuk menjadikannya sebagai tempat mengadu ketika menghadapi persoalan.

Misalnya ketika masyarakat merasa keberatan dengan kenaikan pajak bumi dan bangunan di Wilayah Lombok Tengah yang naik tinggi. Menurut masyarakat, kenaikannya mencapai 4.000% Lalu Suhaimi kemudian mengambil inisiatif mempertemukan perwakilan masyarakat dengan camat, dispenda untuk duduk bersama membicarakan masalah pajak bumi dan bangunan.

Lalu Suhaimi sadar bahwa pajak adalah sumber pendapatan bagi pemerintah daerah untuk menjalankan program-program pembangunan. Tapi di sisi lain, Lalu Suhaimi juga sadar bahwa rakyat tidak boleh dibebani pajak yang besar agar mereka bisa menikmati hasil kerjanya.

Selain itu, belum lama ini Lalu Suhaimi menerima pengaduan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia dari Kabupaten Sumbawa Barat. Mantan buruh PT Amman Mineral Nusa Tenggantara (dulu PT Newmont Nusa Tenggara) yang belum dibayar hak-haknya.

Senator yang kembali maju Pemilu Legislatif 2019 melalui jalur DPD RI tersebut, kembali menggelar forum terbuka. Mempertemukan antara perwakilan buruh dengan Disnaker Kabupaten dan Provinsi NTB, DPRD NTB, serta pihak kepolisian untuk mencari jalan keluar dari persoalan tersebut.

“Ketika ada masyarakat yang mengadukan masalah, saya merasa senang dan sedih. Senang karena berarti saya masih dipercaya oleh masyarakat, tapi sekaligus sedih karena orang yang mengalami masalah, sebenarnya sedang mengalami musibah. Yang jelas, semua ini saya lakukan karena saya punya prinsip bahwa hidup ini harus berguna bagi orang lain,” pungkasnya.