Tantangan Mas Menteri

SHARE

Istimewa (Net)


Kedua, kualitas pendidikan masih menjadi tantangan tersendiri. Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam literasi digital . Masih banyak anak-anak kita belum sepenuhnya memahami masalah di dunia digital sehingga mereka mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya kejahatan dan pengaruh negatif teknologi. Kekerasan seksual dan juga kejahatan pada dunia cyber masih menjadi masalah yang kerap timbul karena kekurangan edukasi yang masif dalam dunia literasi digital.

Ketiga, maraknya kasus pelecehan seksual di perguruan tinggi membuat Mas Menteri harus bekerja lebih masif lagi untuk menindak tegas oknum dosen yang melakukan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Peraturan Kemendikbud-ristek tidak boleh berhenti hanya di aturan semata tanpa penindakan tegas dari pemangku kebijakan di lingkup perguruan tinggi.

Keempat, sebelum pandemi kualitas guru menjadi salah satu soal yang masih belum diselesaikan secara maksimal. Nadiem memang sudah sedikit mengurangi beban administrasi guru. Guru saat ini memerlukan lebih banyak diklat dan pelatihan yang tidak hanya menunjang bagi program merdeka belajar, tetapi juga memungkinkan mereka meningkatkan kemampuan dan skill akademik yang berguna untuk tantangan pendidikan masa depan. Teknologi adalah penting, namun guru yang menjadi motor penggerak pendidikan harus lebih mahir menghadapi zaman yang kian berat tantangannya. 

Sebagai penutup, Nadiem masih memiliki banyak pekerjaan rumah di masa pandemi ini. Banyak orangtua dan anak mengalami masalah psikologis cukup serius selama belajar daring. Disamping itu, banyak anak-anak kita semakin terkikis budi pekerti dan juga nasionalismenya. Selama pandemi, pendidikan budi pekerti cenderung berkurang drastis. Anak-anak lebih lekat dan dekat dengan smart phone dan gawainya.

Pendidikan nasionalisme juga cenderung bernasib menyedihkan selama pandemi ini. Semakin banyak anak didik kita lupa lagu-lagu nasional, lupa kekayaan daerahnya masing-masing, hingga kehilangan jati diri dan identitas kulturalnya. Inilah tantangan Mas Menteri Nadiem Makarim.

Halaman : 1