Terjadi Peningkatan Jumlah Pelaku Usaha Kosmetik Indonesia

SHARE

istimewa


Peluang Ekspor

Merujuk data yang ada saat ini, industri kosmetik nasional masih cenderung berfokus pada persaingan di pasar domestik. Bagaimana dengan pasar ekspor? Langkah ini sepertinya harus menempuh perjalanan panjang, terlebih untuk menjadi pemain utama di pasar global.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri kosmetik nasional mengalami penurunan nilai ekspor produk jadi sebesar 1.65% yaitu dari nilai 435.51 juta USD pada 2021 menjadi 428.34 juta USD pada 2022. Penurunan nilai juga terlihat pada nilai impor produk jadi, yaitu dari 637.33 juta USD pada 2021 menurun sebesar 1.77% pada 2022 menjadi 626.03 juta USD.

Adapun pasar ekspor cukup besar terbuka untuk pasar ASEAN, mengingat kawasan ini memiliki faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli sehingga ada kesamaan preferensi konsumen pada jenis kosmetik yang serupa dengan pasar Indonesia. Negara tujuan utama ekspor kosmetik nasional di antaranya Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, dan Vietnam.

Faktor penumbuh lainnya adalah peningkatan terhadap produk kosmetik dan personal care halal yang menjadi peluang baru bagi industri dalam negeri. Pemerintah mendorong penetrasi produk kosmetik lokal ke negara yang potensial dengan produk kosmetik halal termasuk negara Timur Tengah, Afrika, dan negara muslim lainnya.

Berdasarkan Indonesia Halal Economic Report, industri kosmetik halal nasional tercatat memiliki nilai pasar sebesar 4.19 miliar USD pada 2022 dan diproyeksikan bertumbuh sedikitnya hingga 8% per tahun. Selain itu ada tren memadukan bahan alam sebagai inovasi produk kecantikan yang mampu menggerakan pasar kosmetik dan personal care.

Pasar untuk itu tidak hanya pasar ASEAN, melainkan juga untuk pasar Eropa. Langkah untuk itu dimulai dari dukungan pemerintah untuk mengikutsertakan produsen kosmetik brand lokal ikut dalam berbagai pameran internasional, seperti  pameran kosmetik internasional Cosmoprof Bologna di Italia pada 2023 yang memiliki animo yang baik dari pengunjung pameran tersebut.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga mengupayakan program yang dapat mendukung peningkatan ekspor berupa bimbingan sertifikasi cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB), bimbingan sertifikasi kosmetik halal, bantuan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi industri kosmetik lokal, kerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk listing produk industri kosmetik lokal yang siap ekspor di platform INAEXPORT, koordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam pemberian insentif fiskal berupa non-tariff measure dan tax allowance, serta pendampingan perizinan berusaha OSS dan PB UMKU.

Halaman : 1